Emmerson Mnangagwa Kembali Memimpin Republik Zimbabwe.

Emmerson Mnangagwa Kembali Memimpin Republik Zimbabwe.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memenangkan masa jabatan lima tahunan yang kedua

Harere, (Pab-Indonesia)

Setelah melalui pertarungan cukup ketat, akhirnya Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memenangkan masa jabatan lima tahunan yang kedua. Zimbabwe Electoral Commission (ZEC) menyebut Mnangagwa berhasil meraih 52,6 persen suara mengalahkan Nelson Chamisa yang mendapat 44 persen suara.

Seperti dilaporkan kantor berita AFP, Minggu (27/8), Mnangagwa Emmerson Dambudzo dari partai ZANU-PF dinyatakan terpilih sebagai presiden Republik Zimbabwe.

Sementara itu pihak oposisi menolak hasil pemungutan suara sebab ada indikasi kecurangan. Pemilu sempat diwarnai penundaan yang akhirnya dilaksanakan pada Rabu dan Kamis. Hasil pemilu pun diumumkan pada Sabtu (26/8) melalui konferensi pers.

Chigumba berkata tingkat partisipasi pemilih sebesar 69 persen. Mnangagwa meraup lebih dari 2,3 juta suara dan Chamisa 'hanya' sekitar 1,9 juta suara. Hanya saja, Promise Mkwananzi, jubir Citizens Coalition for Change (CCC) yang dipimpin Chamisa, berkata partainya tidak menandatangani perhitungan akhir.

Analis politik Rejoice Ngwenya menyebut pemilu kemarin penuh ketidakberesan dan menyusahkan rakyat Zimbabwe. "CCC memiliki alasan yang kuat untuk ke pengadilan dan menantang hasilnya," ujarnya.

Presiden Zimbabwe Mnangagwa 'Sang Buaya' Nyapres Lagi di Usia 80 Tahun. Mnangagwa dijuluki 'The Crocodile' berkat kekejamannya. Ia berkuasa setelah kudeta terhadap mendiang Robert Mugabe pada 2017.

Setahun kemudian, untuk pertama kalinya ia mengalahkan Chamisa dengan selisih tipis. Pun situasi pemilu saat itu tidak jauh berbeda dengan pemilu baru-baru ini. Pemilu kali ini terpaksa diperpanjang hingga hari kedua sebab penundaan pencetakan surat suara di beberapa distrik utama termasuk kubu oposisi Harare.

Chamisa mengutuk penundaan itu sebagai "kasus penindasan pemilih, kasus klasik...kecurangan di Zaman Batu".

Pada 1980an, setelah Zimbabwe merdeka, Mnangagwa menjadi menteri keamanan dalam pemerintahan Robert Mugabe. Dia memimpin pemberantasan terhadap oposisi yang mengakibatkan ribuan orang tewas hingga 1983.

Pada tahun 2000, dia, yang menjabat sebagai menteri kehakiman, mengumumkan pengambilalihan lahan pertanian milik warga kulit putih. Pada Desember 2004, dia batal menjadi wakil presiden setelah Robert Mugabe justru memilih rivalnya.

Lalu pada 2008, setelah Mugabe kalah dalam putaran pertama pemilihan presiden, Mnangagwa berada di balik gelombang kekerasan dan intimidasi. Ini mengakibatkan oposisi mundur dari pemungutan suara putaran kedua. Lalu pada 10 Desember 2014, dia itunjuk menjadi wakil presiden dan wakil ketua partai Zanu-PF. Ini menempatkannya di posisi teratas sebagai calon pengganti Mugabe.

Pada 24 November 2017, Mnangagwa disumpah menjadi presiden kedua Zimbabwe dalam sebuah prosesi di ibu kota Harare di hadapan ribuan pendukungnya. (Radith)
 

Berita Lainnya

Index