Lima Negara Terusik Klaim China di LCS

Lima  Negara Terusik Klaim China di LCS
Jepang siap perang jika terusik. Pasukan berani matinya siap tempur

Jakarta, (Pab-Indonesia)

Konflik Laut China Selataan (LCS), telah mengusik lima negara di kawasan Asean.  Klaim China atas sejumlah wilayah di LCS itu,  menuai kegeraman beberapa negara. Klaim China itu bersinggungan dengan berbagai negara, yakni Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Jepang.

China juga mengklaim sejumlah pulau yang mengusik negara-negara lain karena dianggap melanggar hukum internasional.

Meski klaim historis terhadap sebagian besar kawasan Laut China Selatan telah ditolak Mahkamah Arbitrase Internasional pada 2016 lalu, China tetap mengirimkan armada militer ke berbagai wilayah sengketa.

1. Filipina
Filipina menjadi salah satu negara yang menentang China terkait wilayah LCS. Scarborough Shoal merupakan salah satu pulau sengketa keduanya, mengingat wilayah itu kaya akan hasil laut.
Pada April 2021, perseteruan China dan Filipina kembali memanas setelah Korps Penjaga Pantai Filipina menggelar latihan militer di wilayah sengketa. Filipina beralasan latihan itu dilakukan sebagai upaya mengamankan perairan yang masuk ke dalam wilayah hukum mereka (yurisdiksi).

Perseteruan diplomatik terbaru antar kedua negara ini dipicu oleh ratusan kapal China yang terdeteksi di Kepulauan Spratly pada Maret lalu. Sejak saat itu, sebagian besar kapal negara itu tersebar di seluruh kepulauan yang diperebutkan.

Walaupun Filipina meminta China menarik kembali kapal-kapalnya, China menolak. Filipina sendiri mengatakan kapal yang tertambat di Spratly adalah kapal-kapal milisi maritim China.

2. Malaysia
Tak hanya Filipina, Malaysia juga turut terseret konflik LCS. Satu kapal coast guard China (CCG) dilaporkan menerobos wilayah perairan Malaysia di LCS pada awal Juni lalu.

Kepala Kapten Badan Aparat Maritim Malaysia (MMEA), Fauzi Othman, menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan mengenai penerobosan ini pada 4 Juni lalu. Padahal sebelumnya, 16 jet China menerobos wilayah udara Malaysia di 1 Juni lalu itu. China sendiri mengklaim hanya melakukan latihan rutin dan tak memasuki wilayah udara Negeri Jiran.

3. Brunei Darussalam

Berbeda dengan dua negara sebelumnya yang menjaga wilayah mereka dengan armada militer, Brunei tidak melakukan hal itu. Melansir The Interpreter, Brunei mengklaim daerah Louisa Reef, Owen Shoal dan Rifleman Bank sebagai bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya pada 1984. Namun, Brunei dinilai tidak menegaskan kedaulatannya atas wilayah itu.

4. Vietnam

Mengikuti jejak Filipina, Vietnam turut kirim kapal perang mereka ke Laut China Selatan. Pengerahan kapal itu dilakukan Vietnam setelah sekelompok kapal milisi maritim China terus bersandar di Kepulauan Spratly. Kepulauan itu menjadi objek sengketa antara Beijing dan beberapa negara Asia Tenggara.

Kapal fregat anti-kapal selam, Quang Trung, milik Angkatan Laut Vietnam dan sejumlah helikopter dilaporkan menggelar latihan untuk mengasah kemampuan dalam merespons pangkalan militer China yang cukup banyak di kawasan itu.

Vietnam mengklaim kawasan maritim Laut Timur yang mana merupakan bagian LCS. Vietnam juga mengambil predikat sebagai negara penentang paling vokal klaim Beijing atas LCS.

5. Jepang

Jepang buru-buru jaga gugus kepulauan terdepan mereka yang diklaim China. Pemberian patokan ini merupakan bentuk perlawanan Jepang terhadap China yang terus mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya. (raditya)
 

Berita Lainnya

Index