MEDAN,(PAB)----
Wali Kota Medan, Drs. H.T Dzulmi Eldin S,M.Si mengapresiasi diadakannya Dialog Nasional Indonesia Maju yang diselenggarakan di gedung MICC Medan, Jln. Gagak Hitam, Kamis (5/7/18).
Dialog Nasional ini mengundang narasumber Menteri Perhubungan RI, Ir. Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan RI, Drs.Enggartiasto Lukita.
Di hadapan para mahasiswa yang hadir, Wali Kota Medan mengatakan Indonesia hingga kini terus membangun dalam berbagai bidang guna mengejar ketertinggalan dari negara lain yang lebih maju. Berbagai kajian pun terus dilakukan, berbagai kebijakan turut dirumuskan dan berbagai upaya ditempuh guna mengatur langkah strategis apa yang akan diambil demi mencapai cita-cita memajukan bangsa ini. Semua itu dilakukan demi lebih meningkatkan harkat dan martabat bangsa ini didalam kancah global.
"Salah satu bidang yang saya yakin akan mampu kian memajukan bangsa ini adalah melalui pendidikan, sebab sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia harus diakui bahwa pendidikan Indonesia secara umum memang tertinggal dari standart pendidikan dunia, maka dari itu kondisi ini harus kita sikapi bersama dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing dalam dunia global", jelas Wali Kota.
Disamping itu, Wali Kota juga mengatakan bahwa selama ini Mahasiswa selalu dianggap sebagai agen perubahan. Hal ini tidak salah namun harus diubah, mahasiswa jangan hanya puas dengan sebutan agen perubahan tetapi mulai kini mahasiswa harus mampu menjadi produsen perubahan.
"Mahasiswa sebagai generasi muda yang kritis dan berfikiran cerdas, harus mampu menjadi tulang punggung perubahan yang akan mengantar bangsa ini menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Jangan lupa bahwa sejarah bangsa ini mencatat, generasi muda di Indonesia selalu menjadi garda terdepan dalam setiap revolusi fisik maupun revolusi pemikiran yang mengubah sejarah bangsa ini", ujar Wali Kota mengakhiri sambutanya.
Dalam dialog ini, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menyampaikan saran dan kritik demi kemajuan pembangunan bangsa di hadapan para Menteri. Saran dan kritik tersebut disampaikan oleh lima orang perwakilan dari para mahasiswa, mahasiswa yang di nilai memiliki saran dan kritik yang baik akan mendapatkan satu unit laptop.
(Rosen)