TNI AL Idealnya Punya 400 Kapal Perang

TNI AL Idealnya Punya 400 Kapal Perang
Kapal perang siluman, salah satu produksi dalam negeri buatan PT Lundin Industry Invest (LII)

Jakarta, (PAB-Indonesia)

Sebagai salah satu negara maritim dengan wilayah didominasi lautan, Indonesia belum memiliki kemampuan alutsista laut yang memadai.

Karena itu, menjadi hal yang patut diapresiasi ketika Menhan Prabowo Subianto menaruh perhatian, untuk memperkuat alutsista matra laut, khususnya kapal perang. Walau tidak seluruhnya dibeli dari luar, tapi diproduksi di dalam negeri dengan kemampuan yang dimiliki Indonesia.

Dihimpun dari World Population Review, sampai tahun 2023 ini Indonesia baru memiliki 282 kapal perang. Jumlah ini relatif kecil dibanding dengan luas laut yang dimiliki Indonesia. Ini tak sebanding dengan Rusia yang punya 603 kapal perang. Padahal negara itu tak memiliki laut yang luas.

Sementara ini Indonesia baru masuk dalam urutan ke-10 negara di dunia dengan kemampuan armada perang lautnya sebanyak 282. Padahal idealnya harus punya 400 kapal perang.

Seperti yang disuarakan oleh Menhan Prebowo Subianto, agar Indonesia bisa mandiri dalam pengadaan alutsista, maka PT PAL Indonesia maupun PT Lundin Industry Invest (LII) terus menggenjot produksi kapal perang dengan berbagai tipe.

Indonesia berhasil merilis satu kapal perang teknologi tinggi yang resmi dipakai TNI Angkatan Laut. Ternyata kapal yang diberi nama KRI Golok-688 ini diproduksi oleh perusahaan galangan kapal dalam negeri asal Banyuwangi yakni PT Lundin Industry Invest (LII)

Kemudian, setelah sukses dengan pengembangan produk Fast Patrol Boat (FPB) hingga Kapal Cepat Rudal (KCR), kini PT PAL Indonesia sebagai lead integrator juga menggandeng galangan kapal nasional dalam mengembangkan produk kapal perang terbaru dengan jenis Kapal Serang Ringan (KSR).

“Negara kita adalah negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah perairan untuk dipastikan keamanannya, tentunya bukan hanya untuk kapal-kapal besar. Tapi kapal kecil yang berkecepatan tinggi, mampu mengakses wilayah perairan dangkal, dan memiliki kemampuan tembak yang besar” terang CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, beberapa waktu lalu.

KSR atau Kapal Serang Ringan yang memiliki displacement seberat 33 Ton, dikembangkan melalui kerjasama antara 3 perusahaan yakni PAL, Kongsberg, dan Lundin. Kerjasama ini akan menghasilkan suatu produk yang diharapkan menjadi terobosan bagi pertahanan laut Indonesia, dengan panjang sekitar 20 meter namun memiliki kemampuan persenjataan yang tangguh. Maka KSR ini akan menjadi garda terdepan bagi strategi maritim secara keseluruhan” tutupnya CEO PAL pada kesempatan tersebut.

Memahami akan besarnya potensi pasar dalam negeri akan kebutuhan Alutsista yang menjalankan misi pemukul utama, PT PAL Indonesia bersama PT Lundin Invest tengah mengembangkan desain Kapal Serang Ringan (KSR). Dengan track record Lundin bidang teknologi komposit, menjadikannya sebagai salah satu mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Selain itu, kolaborasi  semakin menguat dengan adanya mitra global yang memiliki proven experience pada system persenjataan yaitu Kongsberg, Norwegia. Kerjasama strategis ini akan berfokus pada bidang integrasi sistem, sensor dan persenjataan pada Kapal Serang Ringan (KSR).

Dengan kerjasama strategis ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penguasaan perusahaan khususnya dalam bidang produksi kapal komposit. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberi nilai tambah akan kapabilitas galangan kapal nasional dalam mendukung armada pertahanan TNI AL.

Prabowo Subianto turut memberi apresiasi atas dedikasi TNI AL serta kinerja PAL sebagai industri pertahanan dalam negeri.

“Kita harus bangga putra-putri Indonesia sudah mampu membuat kapal-kapal yang cukup rumit dan cukup besar. Selamat kepada PT PAL dan jajaran yang sudah bekerja keras. Sesungguhnya kekuatan Angkatan Laut adalah kebanggaan seluruh bangsa dan rakyat Indonesia,” kata Prabowo. (karno raditya)

Berikut Peringkat Kekuatan Angkatan Laut Dunia

1. China: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 777

2. Rusia: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 603

3. Korea Utara: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 492

4. Amerika Serikat: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 490

5. Kolombia: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 453

6. Iran: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 398

7. Mesir: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 316

8. Thailand: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 292

9. India: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 285

10. Indonesia: Jumlah kapal perang dan kapal selam: 282

 

Berita Lainnya

Index