Aksi "May Day" Sebagai Hak Demokrasi, Harus Tetap Tertib

Aksi

Jakarta, (PAB-Indonesia)

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengaku dirinya menghormati tuntutan yang disampaikan buruh pada momen peringatan May Day 2023 yang jatuh pada tiap 1 Mei. Menurutnya, peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) sudah menjadi ritual tahunan bagi kaum pekerja untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah kepada pemerintah.

Dia mempersilakan hal tersebut sebagai hak demokrasi rakyat namun dengan catatan, aksi buruh besok mesti berjalan secara tertib.

“Kita sering mendengar para teman-teman pengurus konfederasi (buruh) memperjuangkan isu-isu kekinian, saya kira suatu hal yang masuk akal dan enggak masalah sehingga ketika isu apapun isu yang menyangkul soal pekerja ya ketika mereka menyuarakan dan memperjuangkannya sesuai dengan keinginan mereka,” kata Rahmad.

Rahmad mengingatkan agar peserta aksi hari buruh besok untuk mewaspadai kemungkinan bakal ditunggangi secara politik oleh pihak tertentu. Terlebih kini jelang Pemilu 2024 yang rawan dengan kepentingan politis demi

“Mudah-mudahan besok berjalan dengan tertib, menjelang Pemilu ya semua bisa potensi untuk menunggangi itu pasti ada. Sehingga, jangan sampai ada para pihak yang mengotori (agenda) para buruh. Sehingga, buruh juga harus

Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menargetkan 100 ribu buruh berdemonstrasi di Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada peringatan Hari Buruh, Senin, 1 Mei 2023 . Aksi serupa juga akan digelar di kantor-kantor pemerintahan di daerah.

Sementara rekan satu kominyanya yakni Emanuel Melikiades Laka Lena juga memberikan beberapa pesan terkait Hari Buruh atau May Day yang kerap diperingati tiap tanggal 1 Mei.

Pertama, ia mengajak untuk memaknaik Hari Buruh ini sebagai momentum untuk terus memperjuangkan kesejahteraan para buruh dan hak-hak buruh. Sehingga nanti dalam melaksanakan pekerjaannya para buruh diberikan perlindungan yang sepantasnya dalam rangka bisa bekerja dengan baik di lapangan.

“Juga mendapatkan hak-hak kesejahteraan, pendapatan yang layak bagi kehidupannya maupun juga kehidupan keluarganya,” ujar Melki.

Kedua, melalui refleksi Hari Buruh, Komisi IX terus mendorong kerja sama yang baik antara sesama kelompok buruh di tanah air agar terus bersama-sama untuk memperjuangkan kepentingan buruh dengan sangat baik, juga bersinergi dan membangun kerja sama yang produktif dengan semua pihak stakeholder kunci. Baik kepada Kementerian Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengusaha, Komisi IX DPR RI dan juga tentu di tingkat daerah masing-masing dengan berbagai pihak yang sama di pusat dan juga tentunya dengan media massa.

“Ketiga, tentunya kami (Komisi IX) terus mendorong agar teman-teman buruh untuk terus mendapatkan berbagai potensi untuk bisa mengamankan (meningkatkan) kemampuannya, baik melalui bidang yang sedang digeluti saat ini ataupun bidang-bidang lain yang ingin dikembangkan ke depan. Tentu melalui Pemerintah, Kemanaker, juga Kementerian-kementerian terkait lainnya dan juga pihak swasta, asosiasi ataupun kelompok pengusaha di Pusat ataupun di daerah, Komisi IX terus mendorong agar elemen buruh terus bisa berkembang, mengembangkan potensinya, keterampilannya, kemampuannya sehingga bisa menjadi tuan rumah di Negeri sendiri.

“Bisa mengisi berbagai sektor di Tanah Air dan juga tentu bisa juga mengisi potensi-potensi Ketenagakerjaan di level Internasional dan juga para pekerja-pekerja migran kita juga terus bergerak di berbagai negara di seluruh dunia ini tentu juga bisa menunjukan potensi pekerja migran ataupun potensi tenaga kerja dari Indonesia,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Terakhir, ia mengucapkan selamat Hari Buruh dan berharap terus membangun sinergi yang positif dan solutif dengan membangun dunia ketenagakerjaan tanah air yang lebih mensejahterakan masyarakat banyak. “khususnya teman-teman pekerja dan buruh di tanah air,” tutupnya. (raditya)

 

Berita Lainnya

Index