Kepsek SMA-N 6 Binjai Dinilai Tak Berdaya Selesaikan Pembulian Siswa

Kepsek SMA-N 6 Binjai Dinilai Tak Berdaya Selesaikan Pembulian  Siswa

Binjai,...PAB 
Tampaknya kinerja Sujarno,S.Sos yang di unjuk dan dipercaya menjadi kepala Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 6 Binjai perlu di revisi ulang dalam kemampuan nya sebagai pemimpin, pasalnya dalam kasus pembulian dan penganiayaan sudah berjalan hampir 2 pekan lamanya hingga kini tidak dapat terselesaikan.(16/10/22).

Padahal dalam persoalan tersebut, korbannya sebut saja Patile yang duduk di bangku kelas X 2 IPS sedikit mengalami trauma hingga takut untuk bersekolah mengikuti pelajaran, takut akan kembali dibuli dan dianiaya oleh teman kelasnya.

Sebab dalam penanganan ini, Sujarno sebagai Kepala sekolah tidak melakukan tindakan tegas kepada sejumlah siswa-siswa yang melakukan pembulian dan penganiayaan, sehingga kekhawatiran itu yang membuat korban Patile semakin ketakutan.

Keterangan yang diperoleh PAB  dari Ibu korban T.Boru Manik mengungkapkan kalau pihaknya sudah berulang kali dipanggil pihak sekolah, namun hingga kinibelum ada kepastian dalam penyelesaian permasalahan.

"Kami orang tua korban sudah berulang kali di panggil oleh pihak sekolaah SMA Negeri 6 Binjai, namun Bapak Kepala Sekolah tidak berani memberikan ketegasan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi bagi para siswa-siswi pelaku penganiayaan anak Saya," kata T.Boru Manik Jumat (14/10/2022) kemarin.

Yang lebih miris lagi ,"Ketika para Orang tua pelaku dihadirkan di ruangan Kepala Sekolah, salah seorang Orang tua Wali murid berkata ,"kan anak Ibu tidak terluka, dan kalau luka Kami Obati" Kata T.Boru Manik meniru perkataan seorang Wali murid tersebut.

Dan yang lebih anehnya lagi, lanjut nya ,"di hadapan Kepala Sekolah salah seorang Wali Murid bernama Herlina Boru Purba dengan lantang mengamuk dan mengungkapkan ,"Apa tidak kenal dengan Kami, biar tau ya kalau Saya orang asrama dan semua kenal dengan Saya" demikian kembali dikatakan T.Boru Manik yang juga meniru perkataan  Herlina Boru Purba .

Ucapan Herlina itu kembali di jawab oleh T.Boru Manik dan menjelaskan ,"Saya kenal dengan Ibu, dan Ibu kan juru parkir (Jukir-red) di parkiran Pasar Pagi Kebun Lada, emangnya kalau anak asrama kenapa," Kata nya dengan cerita kesal.

Pertemuan itu malah menimbulkan kekisruhan, namun Kepala Sekolah Bapak Sujarno malah menyalahkan Saya membuat keributan diruangannya, padahal Saya lah di situ di kucilkan oleh Orang tua Wali murid para pelaku buli dan penganiayaan.

Melihat kondisi tidak kondusif dan Kepala Sekolah Sujarno mengakui kalau Ia nya tidak bisa membuat surat pernyataan aturan untuk tidak mengulangi perbuatan pembulian dan penganiayaan, maka Saya langsung permisi pulang, sebab persoalan tidak bisa diselesaikan," Ungkap T Boru Manik.

Terkait persoalan tersebut, Kepala Sekolah SMA Negri Binjai Sujarno setiap kali diupayakan untuk dikonfirmasi PAB agar bisa bertemu di sekolah selalu mengelak dengan berbagai alasan kegiatan, hal senada juga ketika dikonfirmasi secara berulang kali melalui Via Ponsel Whatssap nya sama sekali tidak menjawab konfirmasi Wartawan.

Adanya dugaan menutup-nutipi permasalah di Sekolah SMA Negeri 6 Binjai serta pelanggaran Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik yang tidak bersedia memberikan penjelasan persoalan yang terjadi, diharapkan menjadi PR buat Kadis Pendidikan Tingkat I Sumut dan menjadi atensi terkait kemampuan Sujarno,S,Sos apakah memang masih layak untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah. (GSM).

Berita Lainnya

Index