MALAYSIA,(PAB)----
Calon Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, melontarkan protes karena komisi pemilihan umum (SPR) tak kunjung mengumunkan hasil penghitungan suara, padahal ia meyakini kubu oposisi pimpinannya, Pakatan Harapan, sudah menang.
"Sekarang sudah sangat larut. Sekarang seharusnya kita sudah tahu siapa yang menang dan kalah. Namun, ada upaya untuk menunda dengan menunda penandatanganan form pengumuman," ujar Mahathir di Hotel Sheraton Petaling Jaya, Malaysia, Rabu (9/5/18).
Mahathir kemudian mengatakan bahwa menurut laporan yang ia himpun, Pakatan Harapan (PH) sudah mendapatkan 112 kursi parlemen, angka minimal untuk membentuk pemerintahan.
Koalisi penguasa, Barisan Nasional, tak mungkin menyusul karena hanya ada 222 kursi yang diperebutkan.
"Tampaknya kami secara praktis sudah mendapat 112 kursi. Angka yang didapat oleh BN jauh lebih sedikit dari itu. Tak mungkin menyusul," tutur Mahathir.
Menurut Mahathir, PH memenangkan enam negara bagian, yaitu Penang, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Johor, dan Kedah. Sementara itu, hasil penghitungan suara di Sabah menunjukkan indikasi yang sama.
Ia pun kembali mendesak SPR untuk mengumumkan hasilnya, sesuai dengan kewajiban mereka sebagaimana termaktub dalam konstitusi.
"Orang harus tahu kewajiban mereka sesuai dengan konstitusi. Yang paling penting, jangan menghalangi pengumuman hasil," katanya.
Indikasi penghalangan pengumuman hasil ini semakin kuat karena Mahathir mendapatkan laporan ada pertemuan antara pihak-pihak tertentu.
"Saya tidak tahu siapa dengan siapa, tapi pertemuan ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
Jika PH menang, Malaysia untuk pertama kalinya menggulingkan rezim BN setelah merdeka enam dekade lalu. (has)