Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Ajak Pihak Swasta Terlibat dalam Pembangunan Proyek Light Rapi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Ajak Pihak Swasta Terlibat dalam Pembangunan Proyek Light Rapi

JAKARTA,(PAB)---

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pihak swasta terlibat dalam membangun proyek Light Rapid Transit (LRT) rute Bumi Serpong Damai (BSD)-Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Budi mengatakan pembangunan jalur tersebut akan dimulai dalam waktu dekat. Dia menyebut banyaknya warga di sekitar BSD dan Tangerang Selatan yang membutuhkan akses langsung menuju bandara menjadi salah satu alasan jalur LRT tersebut dibangun.

"Proyek LRT BSD-bandara segera dimulai. Kami juga sudah mulai buat skema agar pihak swasta bisa ikut dalam proyek ini," kata Budi saat meninjau proyek LRT Lintas 2 Cawang-Dukuh Atas di kawasan Pancoran, Jakarta, Minggu (29/4).

Budi memaparkan pemerintah sedang gencar mengajak swasta agar mau menjadi pengembang sarana dan pra-sarana proyek LRT itu. Hal ini dilakukan agar pembangunan LRT tidak lagi mengandalkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Ia menuturkan pihak swasta bisa ikut memarkirkan dananya jika prospek perluasan proyek LRT jalur BSD-bandara dan jalur di kota lainnya dinilai sangat bagus.

"Perluasan pembangunan LRT terus dilakukan. Perluasan pembangunan LRT di kota Bogor dan Bekasi juga pasti kita lanjutkan, tetapi memang kita akan gunakan skema seperti pembangunan LRT Jabodebek di mana pihak swasta itu bisa terlibat," ujar Budi.

"Katakanlah swasta terlibat dalam pembangunan sarana dan pra-sarananya, tapi kalau daerah itu prospeknya bagus sekali, tidak menutup kemungkinan swasta juga ikut berinvestasi," lanjutnya.

Dalam acara investor properti Indonesia-Arab Saudi beberapa waktu lalu, Budi juga telah menawarkan para investor negeri kaya minyak itu untuk menanamkan modalnya pada sejumlah proyek LRT di Indonesia, terutama jalur BSD-bandara.

Menurutnya, potensi investasi proyek LRT itu sangat besar hingga mencapai Rp20 triliun.

"Penumpang banyak yang menuju bandara. Jadi, nilai daya beli relatif tinggi. Kita butuh mengurangi kemacetan yang ada di Soetta, jadi saya ingin banyak investasi di Soetta," ucap Budi.

Sejauh ini, sebagian besar investor Saudi menanamkan modal mereka di sektor pariwisata dan properti Indonesia. Diharapkan, penanaman modal ini akan terus berkembang ke sektor lainnya terutama infrastruktur di Indonesia./CNN

Berita Lainnya

Index