LSM Tipikor Indonesia Terima Keluhan Masyarakat, LS Tipu Warga Modus Pembelian Rumah Subsidi Jokowi

LSM Tipikor Indonesia Terima Keluhan Masyarakat, LS Tipu Warga Modus Pembelian Rumah Subsidi Jokowi
Korban penipaun, Nati saat bertemu dengan salah seorang Pengurus LSM Tipikor Indonesia, Sumut

MEDAN,(PAB)-----

Sejumlah masyarakat pinggiran rel mendatangi kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tipikor Indonesia meminta bantuan pendampingan masyarakat untuk mengusut perihal dugaan penipuan yang di lakukan salah seorang oknum mengaku pengurus Bela Negara, Senin (10/02/2021).

 

Salah satu korban, Narti (45) warga Jln. Titi Papan Ujung Medan Labuhan di janjikan akan di berikan bantuan rumah subsidi Jokowi di Pasar 8,9,10 Marelan oknum mengaku pengurus Lembaga Bela Negara, Lina Sianturi alias LS yang hingga kini tidak terbukti realisasinya.

 

"Kami di mintai sejumlah uang ,dengan alasan buat DP. Setelah memberikan uang DP perumahan, kami juga di minta memberikan photo coppy kartu keluarga, photo copy ktp untuk data kepengurusan daftar nama atas pemilik rumah yang di janjikan" ujarnya kepada pengurus LSM Tipikor Indonesia, Selasa (20/4/21), saat berkunjung ke kantor LSM Tipikor Indonesia, Sumatera Utara.

 

Dikatakannya, kejadian dugaan penipuan yang dilakukan LS berawal saat warga di informasikan berkesempatan mendapatkan rumah murah bersubsidi di perumahan Jokowi sebagai program rumah murah bagi warga tak mampu.

 

" kami ada juga yang mengatakan tidak ada uang karna keperluaan membayar sewa rumah dan biaya anak sekolah, sebagian ada yg mencicil dua kali bayar, ada juga dari kami meminta bahwa setelah rumah itu selesai baru memberikan Dp nya, tetapi LS mengatakan tidak bisa, apa bila DP sudah di berikan akan di beri kartu tanda anggota bela negara sebagai tanda sudah memberi DP perumahan,

Jadi kami mau lah kami usahakan sampai  ngutang- ngutang sana sini agar kami memiliki rumah sendiri walaupun mencicil." Kisah Nati menceritakan ihwal kejadian dugaan penipuan oleh LS pada kejadian 2015 silam.

 

Sambungnya, sebagian dari warga ada yang telah memberikan uang Dp sekali ngasih enam juta, karna semua di kumpulkan jadi satu. warga dari kami saja sekitar dua ratus kartu keluarga Dp limaratus ribu ,ada yg di minta satu juta ,bahkan lebih per kartu keluarga. Jika di total duaratus warga di kali limaratus ribu saja hasilnya sudah seratus juta, belum lagi warga yang lain yang sudah menyetor kami dengar ada lima ribu  warga lebih, tidak bisa di bayangkan berapa banyak warga yang telah tertipu." Jelasnya.

 

Dan ternyata dari kejadian tahun 2015 hingga sampai dengan sekarang Tahun 2021 perumahan itu juga tidak ada. 

 

"Saat kami coba mengecek ke  alamat yang di janjikan di pasar 8,9,dan 10 Marelan ternyata disana sudah di penuhi rumah rumah penduduk. Kami sangat kecewa dan sedih ternyata dari 2015 kami telah di tipu oleh LS, Kami sudah bolak balik mendatangi nya tetapi LS mengelak -ngelak." Ujarnya. (Pl)

Berita Lainnya

Index