SERDANG BEDAGAI,(PAB) -
Masyarakat Desa Sialang Buah dan Wisatawan lokal maupun luar Daerah merasa was-was saat melewati jembatan penyeberangan Objek wisata Pantai Sialang Buah di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara (Sumut).
Pantauan wartawan dilokasi,
Jembatan objek wisata Pantai Sialang Buah yang dibangun pada tahun 2006 pasca terjadinya sunami pada 26 Desember 2004 dengan ketinggian kurang lebih 20 m dari dasar sungai dengan lebar 2,5 m panjang 35,mkini tampak sangat memprihatinkan dan kondisi tiang Besi keropos bahkan saat ini miring. Sedangkan lantai jembatan yang berlapis kayu dan papan terlihat banyak yang patah dan berlubang sehingga sangat membahayakan warga dan para pengunjung Objek Wisata Pantai Sialang Buah.
Selain itu para nelayan juga merasa kuatir saat sampan mereka melintas dibawah jembatan penyeberangan objek wisata tersebut. Hal ini diungkapkan seorang Nelayan berinisial Indra (35) warga Desa Pekan Sialang Buah Dusun V Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Sergai.
pada Kamis (12/11) petang
" Jembatan itu saat ini kondisinya semakin rendah, apa bila air pasang naik kami para nelayan sangat sulit melewatinya dan terlihat sudah keropos dan miring sehingga dikuatirkan ambruk dan membahayakan para nelayan," Ungkapnya kepada PAB Indonesia.co.id
Sementara menurut beberapa warga yang berdomisili di sekitar jembatan dan enggan disebutkan namanya kepada Wartawan mengatakan, Jembatan ini sudah lama rusak dan bisa membahayakan pengunjung yang melintas di atas jembatan ini dan tidak itu saja, nelayan yang melintas di bawah jembatan ketika air laut pasang dengan perahu di bawah jembatan ini juga bisa mengalami kecelakaan apabila tiba-tiba jembatan ini ambruk.
"Biasanya hari libur dan besar pengunjung yang datang ketempat wisata ini cukup ramai," ungkap warga sekitar.
Terkait jembatan tersebut Warga dan pengunjung Objek Wisata Pantai Sialang Buah berharap agar Pemkab Sergai khususnya dinas terkait
agar secepatnya melakukan perbaikan jembatan tersebut sebelum terjadi adanya korban jiwa yang kapan saja bisa terjadi.
"Pengunjung yang masuk kedalam pantai cukup ramai, baik kenderaan roda empat maupun roda dua dan mereka juga membeli karcis kenapa jembatan yang rusak tidak dapat di perbaiki jangan sampai ada korban.baru di perbaiki,'' sebut wisatawan. (Bambang)

