Aksi Anarkis Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Di Medan

Parulian Sinaga, SH Kutuk Keras Aktor Yang Melibatkan Para Pelajar

Parulian Sinaga, SH Kutuk Keras Aktor Yang Melibatkan Para Pelajar

MEDAN,PAB)---

Ribuan peserta aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta kerja di gedung DPRD Sumatera Utara dan Medan tercederai dengan dilibatkannya anak-anak sekolah pada aksi yang berakhir anarkis tersebut. Dan hal ini sangat disayangkan oleh salah seorang aktivis buruh Sumatera Utara Parulian Sinaga, SH.

Sinaga mengecam keras dan mengutuk jika ada aktor yang sengaja melibatkan para pelajar tersebut di dalam aksi yang mengambil korban luka-luka dari pihak keamanan,  peserta aksi dan merusak gedung DPRD Sumut, Medan juga mobil dinas pihak kepolisian, Kamis sore (08/10/2020) .

Parulian Sinaga, SH yang juga Ketua Umum Kesatuan Buruh Independen (KBI) ini menduga ada aktor dibalik keikutsertaan para pelajar ini dalam aksi menolak UU OMNIBUS LAW cipta kerja yang telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta beberapa waktu lalu.

“ Aku lebih sepakat bila demo itu tidak melibatkan para pelajar karena tidak ada urgensinya sama mereka secara langsung, kita yang aktifis juga melindungi hak-hak anak dibawah umur, dan aku tidak sepakat dan mengutuk keras jika ada aktor dibalik ini semua yang  mengikutsertakan anak-anak sekolah dan terlibat aksi chaos itu, anakku juga ada yang Mahasiswa Hukum kupersilahkan turun ke jalan asal sesuai rambu-rambunya supaya dia lebih mengerti, keadaan dilapangan”ucapnya saat dihubungi pab-indonesia.co.id malam sekira pukul 20.00 WIB melalui sambungan selular.

Jelas ini dimanfaatkan, sambung Parulian, Kasihan degan anak-anak itu, sekali lagi kita dalam setiap aksi, tidak pernah melibatkan anak-anak seperti ini, kayak nya ini sudah menjadi trend baru dan tidak bisa dibiarkan terjadi lagi, katanya berapi-api.

Parulian Sinaga yang juga berprofesi sebagai seorang pengacara mengungkapkan kegundahan hatinya jika hal ini tidak segera diatasi.

“Inilah yang berkecamuk dipikiranku, karena akupun punya anak masih SMK, tentunya jika dibiarkan keadaan ini lambat laun kan merembes dan mempengaruhi pelajar lainnya, dan kita para aktifis buruh sudah barang tentu mengecam aksi yang kuat dugaan ditunggangi ini,” ucapnya sembari mengatakan anak-anak yang ikut dalam aksi boleh dipastikan tidak tahu apapun tentang UU OMINIBUS LAW.

“Karena itu, apapun katanya,jangan ada diantara kita melakukan PEMBENARAN APAPUN tentang  dilibatan anak-anak itu, walau dengan alasan apapun, supaya tidak tercederai tuntutan pekerja/buruh yang melakukan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja, dan saya meminta agar pihak kepolisian segera menyelidiki jika ada pihak-pihak yang ikut andil diikutsertakannya anak-anak pelajar ini di dalam aksi hari ini, dan disamping itu juga saya sampaikan Serikat Pekerja/Serikat Buruh SUMUT belum semua turun pada aksi hari ini karena dengan berbagai pertimbangan analisa,”pungkasnya. (RS)

Berita Lainnya

Index