MEDAN, (PAB)----
Prihatin dengan maraknya tindak kejahatan yang terjadi di Seputaran Kelurahan Sei Mati, Kec. Medan labuhan belakangan ini hal tersebut tak terlepas dampak akibat tingginya tingkat pengangguran dipicu dengan tak ada kesempatan dari pihak perusahaan setempat untuk memperdayakan pekerja lokal.
Hal itu dikatakan Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Rustam Effendi Maha, SH Kelurahan Sei Mati melalui Sekretarisnya Ali Hidayat yang menyebutkan sedikitnya ada 7 Perusahaan Industri yang diduga tidak memberdayakan sumber daya manusia lokal, terkesan hanya membuka lapangan pekerjaan bagi warga luar.
"Kita sangat menyayangkan, harusnya perusahan merekrut dan memprioritaskan pekerja lokal bukan warga luar," tegasnya, Senin (14/9/20) di Medan.
Bukan itu saja, kata Ali menjelaskan faktor pemicu tindak kejahatan disebabkan jumlah pengangguran terus meningkat dari hingga nekat mengedarkan narkoba.
Dia menaruh harapan kepada semua perusahaan bergerak di berbagai sektor seperti industri pengolaan cat, seng, pengisian gas (SPBE), peleburan besi, pengolaan minyak goreng, pengolaan semen dan pengolaan kawat agar memberikan perhatian bagi SDM tenaga kerja lokal Warga setempat dalam penyerapan kerja.
"Pada Tahun 2019, kita LPM didampingi pemerintah setempat pernah mengunjungi ke 7 perusahaan tersebut guna mempertanyakan izin limbah dan jumlah naker lokal, namun ada beberapa perusahaan menyambut baik dan ada tak bersedia dengan macam alasan," ungkapnya.
Ditambahkan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, terutama dalam hal penempatan tenaga kerja, semua diuraikan jelas bagaimana sistem perekrutan tenaga kerja.
Semua lowongan pekerjaan wajib dilaporkan ke Disnaker agar semua tenaga kerja jelas dengan hak dan kewajibannya.
Dia meminta jika lowongan pekerjaan yang ada bisa diisi tenaga kerja lokal maka ke depan 100 persen warga setempat bakal terserap sebagai naker perusahaan.
Karenanya, dia berharap Disnaker bisa benar-benar aktif memantau penerimaan ketanagakerjaan oleh perusahaan.
"Disnaker bisa mengawasi perusahaan yang membuka lowongan kerja, jika perlu Disnaker terlibat dalam prosesnya apakah sudah benar dan sesuai UU Ketenagakerjaan," sebut inisiator Gemma (Gerakan muda medan utara) itu.
Terkait kualitas tenaga kerja lokal, Ali menandaskan tidak kalah dengan daerah luar, khususnya dalam hal keterampilan (skill), hanya saja tidak diberi kesempatan.
"Kalau ditanya ketrampilan dan pendidikan saya jamin masih banyak anak-anak muda memiliki skill bekerja disini, namun saja mereka tak diberi kesempatan hanya menjadi penonton di kampung sendiri," pungkasnya. (Evi)