Kekuatan Militer RI di Peringkat 14

Kekuatan Militer RI di Peringkat 14

Jakarta, (PAB)---

Menurut data Global Fire Power 2017 kekuatan militer Indonesia berada di urutan ke-14 atau merupakan 15 besar kekuatan tempur di dunia. Posisi Indonesia sebagai negara terkuat secara militer pada urutan ke-14 cukup membanggakan karena banyak negara yang selama ini dikenal memiliki kekuatan militer yang besar ternyata berada di bawah posisi Indonesia.

Sejumlah negara yang secara kekuatan militer berada di bawah posisi Indonesia antara lain, Israel, Vietnam, Brazil, Taiwan, Iran, Australia, Arab Saudi, dan lainnya. Hati-hati! Punya Teknologi Super Canggih, Militer di 5 Negara Ini Sangat Kuat

Berdasar data dari Global Fire Power beragam pesawat militer yang dimiliki oleh Indonesia berjumlah 441 unit, tank 418 unit, kapal perang beragam jenis 221 unit, dan pasukan tempur aktif sebanyak 435.750 personel.

Dengan kekuatan militer sebesar itu selain menempatkan posisi Indonesia di urutan 14 kekuatan militer dunia juga menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara.

Namun di kawasan Asia Tenggara, kekuatan militer Indonesia justru disaingi oleh Singapura yang merupakan negara terkecil dan kekuatan militernya berada pada posisi nomor 65 untuk peringkat dunia.

Dibandingkan kekuatan militer Indonesia, militer Singapura lebih unggul dalam kepemilikan kendaraan lapis baja. Singapura memiliki 2.192 ranpur lapis baja sedangkan Indonesia memiliki 506 unit.

Menurut Ketua DPR Bambang Soesatyo, industri pertahanan dalam negeri diyakini memunculkan nilai tambah bagi bangsa Indonesia, seperti dari sisi tenaga kerja dan perputaran ekonomi nasional. Maka itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mendukung penuh berkembangnya industri pertahanan dalam negeri tersebut.

"Kalau BUMN tidak mampu, maka lebih baik diajak berembuk para pelaku industri pertahanan swasta agar bisa dikerjakan di dalam negeri," ujar Bambang Soesato dalam acara Rapat Umum Anggota Luar Biasa Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) di Energy Building, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengungkapkan, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) lokal sudah mampu menghasilkan produk berkualitas. Sehingga, kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional diminta tidak boleh bergantung pada industri dari luar negeri.

Politikus Partai Golkar ini membeberkan bahwa kekuatan militer Indonesia saat ini berada di urutan 14 besar di dunia. Dia pun yakin bahwa kekuatan militer Indonesia nantinya mampu masuk 10 besar di dunia, namun harus ditopang dengan dana yang besar.

"Anggaran pertahanan Indonesia tiap tahun terus meningkat, di APBN 2018 alokasinya senilai Rp107 triliun, dan Rp15 triliun dialokasikan untuk membeli Alutsista," ujar mantan ketua komisi III DPR ini. Lebih lanjut dia mengatakan, kekuatan pertahanan Indonesia bisa diukur negara lain jika terus bergantung pada alat pertahanan dari luar negeri.

Sebab, data-data pembelian Alutsista terekam pihak asing. Maka itu, dia mengingatkan agar industri pertahanan swasta nasional bisa diberikan ruang lebih luas karena banyak yang sudah mampu memproduksinya secara mandiri.

"Saya salut setelah melihat pameran Pinhantanas ternyata kita mampu membuat alat pertahanan sendiri seperti kapal tempur bawah laut, industri bom, dan mobil jihandak padahal setahu saya pengadaannya untuk Polri di impor dari luar negeri," kata legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah VII ini. (rdk)

 

Berita Lainnya

Index