Baru Dikerjakan Proyek Bronjong dan TPT PSDA Provsu Sudah Rusak

Baru Dikerjakan Proyek Bronjong dan TPT PSDA Provsu Sudah Rusak
Dinas Sumber Daya Air, cipta karya dan tata ruang Provinsi Sumatera Utara (PSDA Provsu) melalui UPT Pengelolaan

SIMALUNGUN, (PAB) --

Dinas Sumber Daya Air, cipta karya dan tata ruang Provinsi Sumatera Utara (PSDA Provsu) melalui UPT Pengelolaan Irigasi Bah Bolon, sepertinya lalai dalam mengawasi proyek yang ditanganinya hingga mengalami kerusakan.

Seperti yang terjadi pada pekerjaan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 490 meter dan pekerjaan pengamanan tebing sungai dan talud sepanjang 200 meter di Kecamatan Siantar Martoba,  Kota Pematangsiantar, yang baru selesai dikerjakan sudah rusak. 

Amatan di lapangan, Selasa (7/7/2020) terlihat pemasangan bronjong yang menggunakan kawat galpanis setebal 2 mm, tidak mampu menahan batu padas dengan ketinggiannya, sehingga kawat rusak. 

Begitu juga dengan tembok penahan yang usai dikerjakan para rekanan, juga sudah mengalami kerusakan setelah diplester.

"Tak beres kerjanya pemborong itu bang, lihatlah bronjong itu sudah rusak. Baru siap dikerjakan, kalau begitu pekerjaan warga disini tidak terima, bang. Pemborong untung,  kami yang buntung," ujar salah seorang warga bernama Erwin, yang mengaku tinggal di sekitar lokasi proyek.

Erwin meminta, meskipun pekerjaan tersebut dalam kondisi perawatan,  pihak penegak hukum hendaknya memeriksa rekanan dan dinas terkait.

"Mereka harus diperiksa, karena warga sini dirugikan. Aparat penegak hukum diminta turun tangan, karena terjadi kecurangan dan kongkalikong," tutup pria berbadan tambun ini. 

Hal tersebut belum berhasil dikonfirmasi ke UPT Pengelolaan Irigasi Bah Bolon yang berkantor di Jalan Asahan, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Karena saat disambangi, tak seorangpun di kantor bisa ditemui meskipun kendaraan sepeda motor tampak berjejer di parkiran. 

Anehnya, kantor tersebut sepertinya tertutup untuk umum, dikarenakan dikunci dan untuk bisa membuka hanya menggunakan scaning sidik jari dari pegawai yang sudah dientri datanya ke alat tersebut. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index