SERGAI,(PAB) -
Melihat kondisi Bangunan dan mobiler Yayasan Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) Al Mawadah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Washliyah yang terletak di Dusun I Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai sangat darurat dan memprihatinkan.
Pasalnya, bangunan yang sudah berdiri selama 70 tahun lebih ini sangatlah butuh perhatian.Dengan kondisi atap dan bangunan yang sudah lapuk termakan usia,pastinya putra putri penerus bangsa sangat kurang nyaman dalam melakukan proses belajar sebab, terlihat dari dinding papan sudah berlobang dan atap seng tampak hampir rubuh apalagi saat ini sebagian atap seng belakang rubuh akibat terjangan angin kencang kemarin.
Saat PAB Indonesia co.id tinjau di lakosi Selasa (16/6/2020) dilapangan terlihat banyak atap sekolah yang berlobang karena diterbangkan oleh angin, selain itu terlihat kondisi dinding yang berlobang serta kursi dan bangku yang berserakan dan patah.
Menurut Dahniar (65) warga sekitar menyebutkan, "Awalnya bangunan tersebut berdiri di Tanah pribadi selanjutnya diwakafkan kemudian didirikan pembangunan gedung sekolah dengan gotong royong dari orangtua murid ketika panen padi dan uang zakat."Sekitar 70 tahun lalu, saat itu sekolah tersebut berdiri hanya berdinding tepas beralaskan tanah, sekarang sudah berdinding papan dengan kondisi memprihatinkan," katanya.
Sementara,Pembina TK dan MDA M Khairun Nasir (58), saat dijumpai wartawan, Selasa (16/6) mengakui bahwa dirinya sudah menjadi pembina disekolah tersebut sejak tahun 2002 dan untuk izin operasional sekolah ini dari Kementerian Agama Kabupaten Serdang Bedagai.
Khairun mengatakan bahwa Jumlah siswa keseluruhan ada 79 orang yang menjadi perserta didik di sekolah tersebut namun saat ini proses kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung karena pandemi Coronavirus Disease atau covid-19. " untuk Raudhatul Athfal (RA) Al Mawadah ada 15 orang dengan jumlah tenaga pendidik 2 orang, sedangkan untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Washliyah jumlah muridnya 64 orang dengan jumlah tenaga pendidik 2 orang".
Terkait Uang sekolah/SPP Khairun mengatakan bahwa pihak sekolah tidak pernah mematokkan jumlah yang harus dibayar oleh orang tua murid "ya kami selaku pembina tidak pernah nematokan uang sekolah ya seikhlas hati orang tua murid, karena ilmu keagamaan itu penting dan diutamakan," ucapnya.
Khairun juga membeberkan bahwa sekolah tersebut sudah banyak mencetak generasi islami, "Sudah banyak tamatan dari sekolah itu yang menjadi orang berbagai profesi dari Ustadz, bahkan sampai jadi jenderal", kata khairun.
Masyarakat sekitar berharap agar bangunan sekolah dan mobiler dapat diperhatikan oleh permerintah setempat dan kementrian agama serta para dermawan karena pendidikan agama sangat penting bagi generasi muda yang harus mendapatkan pendidikan islami sejak dini.(Bambang)