Pembangunan Mengancam Kehidupan dan Keselamatan Nelayan Kecil

17 Elemen Nelayan Tolak Reklamasi di Perairan Belawan

17 Elemen Nelayan Tolak Reklamasi di Perairan Belawan
Pernyataan SIkap 17 Elemen Nelayan Tolak Reklamasi di Perairan Belawan

MEDAN,(PAB)---

Ketua DPD.PNTI Kota Medan Rahman Grafiqi, SH didampingi Abdul Rahman dari Aliansi Nelayan Selat Malaka mewakili 17 elemen nelayan usai rapat menjelang mengelar aksi damai yang akan dilaksanakan, dalam siaran persnya Selasa (28/11/2017) di sekretariat Aliansi Nelayan Selat Malaka Jalan Cimanuk Belawan, reklamasi di perairan Belawan berdampak pada kehidupan nelayan.

"Pembangunan perpanjangan pelabuhan di pesisir pantai adalah salah satu pembangunan yang berada di daerah Medan Utara Kecamatan Medan Belawan tidak pernah mau memikirkan dampak pembangunan tersebut terhadap pemanfaat lahan pembangunan khususnya bagi para nelayan pesisir pantai (nelayan tradisional) yang mencari nafkah di area tersebut," imbuhnya. Pembangunan perpanjangan dermaga 700 meter dalam dua fase dilaksanakan pihak Kementerian perhubungan dan PT.Pelindo 1 mengakibatkan hilangnya area tangkap dan beberapa sarana pendukung bagi para nelayan pancing, bubu, maupun rumpon.

 

"Kami 17 elemen masyarakat nelayan bakal menggelar aksi damai memprotes pembuatan alur alternatif yang dangkal dan sempit tak sesuai dengan kebutuhan transportasi nelayan apalagi alur yang ada sangat mengancam keselamatan pelayaran kapal,"cetus Rahman. Ke 17 elemen masyarakat nelayan tersebut yakni DPD.PNTI Kota Medan, Karang Taruna Belawan, ANPATI Sumut, KUB.Mina Karya, HANTERI Kota Medan , KUB.Usaha Pesisir, Forum KUB.Kota Medan, 8.KUB.WIJAYA, SNI Kota ,FKI Bidang Kelautan, KUB Sinar Deli, MAC.Laskar Merah Putih, Nelayan Sehati Makmur Jaya, Aliansi Nelayan Selat Malaka, 15.Rukun Nelayan , DPC.MPI Belawan dan Front Perpanjangan Nelayan Tradisional (FRONTAL).(ferr)

Berita Lainnya

Index