Terpukau Tarian Lorde di We The Fest 2018

Terpukau Tarian Lorde di We The Fest 2018
Penampilan Lorde di We The Fest 2018 memikat pengunjung, Sabtu (21/7). (CNNIndonesia/Tri Wahyuni)

JAKARTA,(PAB)----

Panggung WTF dalam festival musik We The Fest (2018) yang gelap perlahan penuh dengan asap putih, Sabtu (21/7). Tata cahaya panggung mulai menyala dari berbagai sudut.


Alunan musik mulai terdengar. Sejumlah penari latar dengan pakaian seragam putih naik panggung. Tak lama kemudian, yang ditunggu tiba. Lorde muncul dari balik asap.

Penyanyi kelahiran Selandia Baru itu mengenakan setelan bralette serta high waisted shorts berwarna pink dan jumpsuit sheer berwarna pink lebih muda.
 

Tanpa basa-basi dan jeda, ia membawakan lagu Sober dan Homemade Dynamite. Aksi panggungnya energik. Tariannya sesuai ketukan nada. Kanan, kiri panggung ia kuasai mondar-mandir.

"Jakarta, saya sangat bahagia bertemu kalian malam ini. Saya sangat tertarik datang ke sini, ini pertama kali saya datang," baru Lorde menyapa kemudian, disambut riuh penonton.

"Saya tahu kalian ramah berbicara. Saya ingin mengatakan, selamat malam," lanjutnya.Lorde mewarnai malam minggu muda-mudi Jakarta selama satu jam 20 menit. Sebanyak 16 lagu ia bawakan. Selama itu, tidak sekali pun Lorde terlihat malas-malasan. Ia tetap lincah.


Hampir setiap lagu diisi tarian, baik Lorde sendiri maupun penari latar. Tangannya terus bergerak-gerak menembus udara. Pergelangan tangannya seakan ikut menikmati lagu, seperti saat ia membawakan Tennis Court, Magnets, Buzzcut Season dan Hard Feelings/Loveless.

Adanya penari latar tak ia sia-siakan. Terkadang Lorde menari bergerak bersama mereka. Seperti dalam lagu The Louvre, ia memercayakan tubuhnya diangkat para penari latar itu.

Dengan penampilan yang energik itu, Lorde berhasil menjaga emosi pengunjung. Mereka tetap semangat bernyanyi dan berjoget selama penampilan Lorde, meski beberapa melipir cukup jauh dari panggung untuk beristirahat. Namun keseluruhan, Lorde bisa 'menggerakkan' mereka.

Lorde juga menjaga emosi dengan penonton lewat komunikasi sederhana. Ia tak sungkan berbagi kata dengan pengunjung. Sebelum melepas jumpsuit bagian atas saat membawakan 400 Lux misalnya, penyanyi 21 tahun itu sempat mengeluhkan panasnya cuaca di Jakarta.

Demikian pula saat membawakan Sober II, Supercut dan Royals. Di beberapa bagian lagu tersebut Lorde menyisipkan kata-kata yang memancing penonton untuk bernyanyi.

"Ayo bernyanyi, Jakarta!" atau "Kalian tahu lagu ini?" katanya.

Konser itu mencapai puncak dan berhasil merebut hati pengunjung ketika Lorde duduk di bibir panggung dengan siraman cahaya dari satu lampu. Sembari menggoyangkan kaki ia bercerita tentang lagu Liability yang malam itu dinyanyikan hanya dengan iringan piano.

"Lagu ini bercerita tentang perasaan sangat kesepian. Bila kalian tahu lagu ini, ayo bernyanyi," kata Lorde.

Perlahan namun pasti, suara pengunjung semakin kencang menyanyikan lagu bernuansa melankolis itu. Sejumlah pengunjung pun refleks menyalakan lampu dari telepon genggam, menggerakkannya dari kanan ke kiri sehingga suasana terasa lebih syahdu.

"Sangat cantik, terima kasih Jakarta," kata Lorde.

Penampilan Lorde ditutup dengan lagu Team dan Green Light yang dibawakan energik. Di tengah lagu, tim Lorde turun panggung dan menghampiri pengunjung ke pagar batas."Suatu kehormatan bisa tampil di Jakarta. Saya ingin kembali secepat mungkin ke Jakarta, walau di sini sangat panas," kata Lorde.


Lorde melanjutkan, "Saya punya satu lagu lagi, lagu ini membutuhkan sesuatu antara saya dan kalian. Keluarkan semua rasa, bahagia, patah hati, sedih dan gila."

Green Light pun disenandungkan, menjadi penuntup tak terlupakan malam itu. Lorde tak berhenti menari sepanjang lagu, dan meminta pengunjung melakukan hal yang sama. Dengan serentak, sesuai permintaan Lorde, pengunjung mengentakkan kaki ketika lirik 'I'm waiting for it' dilantunkan. 'Sesuatu' yang diminta Lorde-koneksi-dikabulkan oleh pengunjung.

Usai itu, teriakan 'we want more' bergema. Sayang, Lorde tidak memberikan encore. (cnn)

Berita Lainnya

Index