Wali Kota Hadiri Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2025

Wali Kota Hadiri Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2025

PEMATANGSIANTAR, (PAB)---

Potret Kota Pematangsiantar saat ini telah menggambarkan begitu tingginya kesadaran masyarakat dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama, sehingga telah menjadi panutan bagi daerah lain di Sumatera Utara (Sumut), bahkan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA dalam sambutannya pada acara Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Lapangan Adam Malik, Rabu (08/05/2024).

Bukti kerukunan antar umat beragama di Kota Pematangsiantar, terang dr Susanti, jelas dapat dilihat dari kondisi Kota Pematangsiantar yang terus mengalami perkembangan yang signifikan.

"Tidak hanya dari sisi infrastruktur kota maupun ekonomi, tetapi juga perkembangan terhadap nilai-nilai sosial dan etika masyarakat. Tahun 2023 kita menempati Kota Toleran ke-11 di Indonesia. Semoga tahun ini naik terus peringkatnya," sebut dr Susanti disambut tepuk tangan ribuan jemaat yang hadir.

Tentunya, sambung dr Susanti, hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Melainkan buah dari sikap hidup masyarakat yang semakin tinggi menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

"Peran tokoh masyarakat dan juga tokoh agama dinilai cukup penting dalam menanamkan sikap hidup yang baik dan harmonis. Hal itu patut diapresiasi dan terus ditingkatkan dalam kehidupan bermasyarakat," sebutnya.

Tak lupa, dr Susanti mengucapkan selamat merayakan Paskah Oikumene kepada seluruh umat Kristiani di Kota Pematangsiantar.

Perayaan Paskah, kata dr Susanti, merupakan momen kebangkitan umat Kristiani yang memberikan motivasi, semangat, harapan, kepastian keselamatan, serta kekuatan kepada umat Kristiani untuk hidup memuliakan Tuhan dan melayani umat.

"Dalam kehidupan bermasyarakat, perayaan Paskah juga dapat membangun keikhlasan serta pendorong untuk meningkatkan keimanan sekaligus sebagai simbol keberhasilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu saya berharap perayaan Paskah ini menjadi momentum perubahan, yang dapat dimaknai sebagai kebangkitan untuk berbuat sesuatu yang bernilai lebih dan mampu menguatkan sendi-sendi nasionalisme umat, agar dimensi penyelamatan Ilahi tidak hanya berbicara pada tatanan rohani, melainkan semua aspek kehidupan masyarakat, demi kemajuan Kota Pematangsiantar, bangsa dan negara," papar dr Susanti.

Hal tersebut, sesuai tema Paskah, yakni "Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya" (Roma 6:13), dengan sub tema "Kebangkitan Kristus Menyinari Terwujudnya Kota Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas".

"Semoga suasana yang kondusif, damai, dan religius ini akan selalu terpelihara dan terus meningkat pada penyelenggaraan perayaan Paskah di masa yang akan datang," tutur dr Susanti.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Paskah Oikumene Pdt Ro Sininta Hutabarat MTh menyampaikan perayaan Paskah berhasil dilaksanakan berkat perhatian Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA yang terus memberi pesan toleransi untuk Kota Pematangsian?ar.

Sedangkan Ketua Umum Paskah Oikumene 2024, Drs Daniel Siregar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat Muslim Kota Pematangsiantar yang berkenan memundurkan jadwal pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Lapangan Adam Malik demi Perayaan Paskah Oikumene Tahun 2024.

"Saya harus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada umat Muslim di Kota Pematangsiantar ini. Harusnya pada 6-8 Mei 2024 tempat ini dilaksanakan untuk MTQ," kata Daniel, seraya menambahkan hal tersebut berkat adanya komunikasi yang baik kepada masyarakat di bawah naungan organisasi Islam.

"Untuk itu mari kita berikan aplaus kepada umat Muslim di kota ini," ajak Daniel seraya mengaku Paskah Oikumene berhasil dilaksanakan berkat kerjasama semua pihak, terutama dr Susanti.

Di tempat yang sama, Sekretaris Walubi Kota Pematangsiantar, Chandra mengaku terkesan dengan pelaksanaan Paskah Oikumene yang berhasil dilaksanakan dengan dukungan umat Islam. Sebagai umat Buddha, ia sendiri mengaku bangga hidup sebagai warga Kota Pematangsiantar.

"Tahun 2023 kita menempati Kota Toleran ke-11 di Indonesia. mudah-mudahan tahun ini naik terus. Beberapa waktu lalu kami ke Jakarta dan banyak perwakilan dari daerah lain mengaku ingin mencontoh Kota Pematangsiantar," tutur Chandra.

Dalam  perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2024, dr Susanti bersama panitia memberikan tali asih kepada 11 perwakilan panti asuhan dan penyerahan kursi roda untuk sejumlah yayasan rehabilitasi.

Hadir pada kegiatan ini, perwakilan Kakan Kemenag RI Wilayah Sumatera Utara Dr Arnold Napitupulu MPd, pengkhotbah (Bishop GKPI) Pdt Abdul Hutauruk MTh, mewakili Danrindam I/ Bukit Barisan Letkol Inf BML Nababan, mewakili Kapolres Pematangsiantar Kompol Marhalam, mewakili Dandenpom I/I Pematangsiantar Mayor CPM Antonius Sembiring SH, Sekretaris Daerah Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, para Asisten, Staf Ahli, sejumlah pimpinan OPD, para perwakilan lembaga gereja, dan organisasi agama. (Rls/MS)

Berita Lainnya

Index