Pasca Diculik, Siswi ANS Belum Masuk Sekolah, Kepsek Belum Dapat Sanksi dan Pelaku Belum Ditangkap

Pasca Diculik, Siswi ANS Belum Masuk Sekolah, Kepsek Belum Dapat Sanksi dan Pelaku Belum Ditangkap

Deliserdang, (PAB)--

Siswi kelas 2 SDN 101830 Desa Tj. Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang berinisial ANS (7) yang diduga mengalami penculikan di jam sekolah dan berlangsung selama 2 jam pada tanggal 6 September lalu hingga saat ini belum masuk sekolah seperti biasa.

 Padahal, dari pantauan awak media hingga Selasa 19/6 dikediamannya kondisinya baik baik saja. 

Kepada awak media, Bibi ANS mengatakan kemungkinan ia akan dipindahkan.

"Mungkin akan pindah sekolah dia nanti bang," ucapnya.

Lalu bagaimana dengan pihak sekolah atau Dinas Pendidikan Deliserdang dalam menyikapinya ??

Sebelumnya, dua hari setelah kejadian tersebut, pihak sekolah menerima orang tua murid yang resah atas kejafian tersebut, mereka menuntut jaminan keamanan untuk anak mereka agar kejadian tak terulang lagi. 

Kepada orang tua siswa, pihak sekolahpun menjelaskan kronologis kejadian, dan langkah-langkah yang diambil.

Namun sangat disayangkan, keterangan Kepsek SDN 101830 Marintan diduga tidak sesuai dengan fakta lapangan. 

Pasalnya, dari keterangan beberapa orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut saat dikonfirmasi awak media ini berbeda dengan apa yang disampaikan pihak sekolah.

"Bukan begitu kejadiannya, gak benar kepala sekolah itu," ucap saksi yang minta namanya dirahasiakan 

Sebelumnya, Kepsek menyatakan kekecewaannya pada orang tua ANS yang langsung membawa ANS pulang kerumah setelah ditemui Rumah Sakit tanpa koordinasi, karena menurutnya masih di jam sekolah.

Sementara saksi yang  mengetahui persis kejadian tersebut mengatakan, ANS hilang selama dua jam dan ditemukan di lingkungan sekolah usai beberapa menit lepas jam belajar. 


Pada saat tatap muka orang tua murid dan pihak sekolah ucapan pihak sekolah juga terkesan arogan.

 "Silahkan kalau bapak ibu mau pindahkan anaknya dari sekolah ini, kami akan mengeluarkan surat pindahnya !," ucap seorang guru dengan lantang.

Masalah inipun mengundang perhatian Kadisdik Deliserdang Yudi Hilmawan. Melalui Kabid SD ia turun ke sekolah tersebut dan memberi masukan dan arahan kepada pihak sekolah agar rasa aman dan nyaman terjadi  lingkungan Sekolah. 

 Selepas memberi arahan, kepada wartawan Samsuar Sinaga berjanji akan menurunkan psikolog untuk ANS.

"Kita akan panggil psikologi untuk ANS," ucapnya saat itu.

Namun, sepertinya janji tinggal janji, Samsuar beberapa hari kemudian hanya mengutus kepsek untuk menjenguk ASN dikediamannya.

Dan yang sangat disayangkan, tindakan Disdik Deli Serdang smapai sejauh ini sepertinya tidak berdampak positip bagi ANS, karena sampai berita ini ditayangkan ANS masih juga belum masuk sekolah.

Warga Tg. Anom yang mengetahui kejadian yang cukup menghebohkan ini banyak yang minta agar kasus ini diusut tuntas 

" Kepsek Harus dicopot dan pelaku harus ditangkap !" tegas P. Sembiring salah seorang warga Desa Tj. Anom yang resah akibat kejadian tersebut.

" Kami minta polisi selidiki, cari dan tangkap segera pelaku, takut anak kami nanti bisa jadi korban juga kalau dibiarkan," ujar warga lainnya menimpali.

Sementara itu, pemerhati pendidikan Dra.Yeti Defrina ynag juga ketua  NGO Topan AD Deliserdang sangat menyayangkan kejadian ini, ia meminta agar kadisdik Deli Serdang lebih tegas kepada bawahannya.

"Kita sangat menyayangkan kejadian ini, untuk itu kita minta beri sanksi tegas kepada pihak sekolah, dalam hal ini kepsek harus bertanggungjawab juga, namun bukan itu saja, atasannya juga tidak bisa lepas dari kasus ini,  karena patut diduga, hal ini terjadi karena kelalaian dan kurang pengawasan dari kepala sekolah dan guru terhadap anak didik, apalagi terjadi pada jam pelajaran sekolah, tentunya tindakan sanksi keras dari Kadisdik sangat ditunggu agar dapat juga pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain," tegas Yeti.

Persoalan siswi hilang di jam belajar ini telah sampai keranah hukum.

 Namun, dari informasi yang didapat awak media ini, pelaku penculikan ASN belum tertangkap.


Sementara itu, Kapolrestabes Medan saat dikonfirmasi melalui Kanit PPA Gabriella melalui pesan Whats App sampai berita ini ditayangkan belum membalas. 

Namun, sepertinya kasus ini sudah menjadi atensi karena, beberapa anggota kepolisian tampak hadir di sekolah dan dari informasi yang didapat, mereka berasal dari Polrestabes Medan . (AG)

Berita Lainnya

Index