Wapres akan Berkantor di Papua:

Tak ada Kata Merdeka, NKRI Harga Mati.

Tak ada Kata Merdeka, NKRI Harga Mati.

Cirebon, (Pab--Indonesia)

Tidak bicara kemerdekaan! NKRI harga mati, hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama dan berdasarkan keputusan PBB bahwa Irian Barat, Papua, Papua Barat menjadi bagian sah dari Indonesia.

Selaku ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, segala persoalan di Papua dapat dibicarakan dan dicarikan solusi.

Alasan inilah yang membuat mulai September mendatang, wakil Presiden Ma'ruf Amin  berkantor di Papua. Dirinya akan fokus mendengarkan aspirasi dari rakyat dan tokoh masyarakat setempat serta mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu.

Saya lebih fokus untuk mendengar dari berbagai pihak, baik dari kalangan pimpinan agama, pemerintah daerah, kalangan wanita, kalangan semua; pokoknya local champion ini akan kami dengar," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan di sela-sela kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat,  Sabtu (26/8).

Kunjungan kerja Ma'ruf Amin ke Papua pada awal September mendatang bukan pertama kali dilakukannya sebagai wapres. Sebelumnya, Ma'ruf Amin pernah dua kali melakukan kunjungan kerja ke Papua.

Pada kunjungan terakhir, Ma'ruf Amin berkeliling ke sejumlah kota di Papua selama sepekan untuk menyerap aspirasi dari tokoh adat dan tokoh agama setempat, serta meresmikan pembangunan sejumlah fasilitas.

“Saya bukan kali ini, kan sudah dua kali saya ke Papua. (Waktu yang) Pertama, lima hari; (yang) kedua, saya satu minggu berkeliling di Papua; dan ini (September) yang ketiga,” ujar Ma’ruf Amin.

Ditambahkannya,  selaku ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), dijadwalkan berkantor di Papua bersama dengan panglima TNI dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mulai 4 September 2023.

Ma'ruf Amin menekankan dirinya bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju berupaya menyelesaikan persoalan di Tanah Papua. “Kami (Pemerintah) akan 'menggaruk yang gatal', kami akan tanya yang 'gatal' di mana. Jangan sampai yang gatal di mana, yang digaruk di mana sehingga tidak menyelesaikan persoalan,” pungkasnya. (Rahmat)

 

Berita Lainnya

Index