Proyek BWSS II Diduga Setor ke Konsultan dan 30% Mengalir ke Senayan, PPK Angkat Bicara

Proyek BWSS II Diduga Setor ke Konsultan dan 30% Mengalir ke Senayan, PPK Angkat Bicara

SIMALUNGUN, (PAB)--

Pemberdayaan P3A (Perhimpunan Petani Pengguna Air) dalam pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur pertanian tahun 2023 pada Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II yang menelan anggaran hingga Rp 58 Miliyar, yang disebut-sebut dikerjakan tidak sesuai standart dan sebahagian dipihakketigakan alias diborongkan sehingga menyalahi hakikat azas pemberdayaan P3A tersebut.

Seperti halnya di wilayah Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar. Tidak sedikit pekerjaan tersebut malah di pihak ketigakan alias diborongkan, sehingga pekerja pada proyek tidak melibatkan anggota P3A maupun masyarakat setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa untuk meraup untung yang besar, pihak pengelola kegiatan tidak lagi mengerjakan proyek sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Baik dari segi campuran semen dan pasir maupun pencurian volume pekerjaan.

Oleh pengelola kegiatan mengatakan hal tersebut terjadi akibat banyaknya kewajiban (setoran-red) yang harus mereka keluarkan untuk konsultan dan bahkan orang-orang yang mengaku suruhan dari oknum DPR RI yang katanya telah memperjuangkan proyek tersebut lewat aspirasinya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BWSS II untuk Wilayah Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar Saiful saat dikonfirmasi, Senin (19/6/2023) kemarin mengatakan bahwa terkait kualitas dan kuantitas pekerjaan, pihaknya telah melakukan monitoring.

"Pekerjaan mereka (P3A) selalu kita monitoring. Bahkan ada di beberapa titik kita perintahkan pembongkaran," ujar Saiful.

Ditanya terkait informasi adanya setoran ke konsultan sebesar Rp 13 juta dan 30% dari pagi anggaran ke oknum di Senayan, Saiful mengatakan tidak tahu menahu dan menyarankan untuk langsung mempertanyakannya ke pihak pengelola (P3A).

"Terkait adanya setoran baik ke konsultan maupun oknum di Senayan, baiknya ditanya langsung ke P3Anya," tutupnya sembari mengharapkan agar informasi tersebut diinvestigasi lebih lanjut terkait kebenarannya. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index