Tindak Tegas! Warga Minta Ops Antik Toba 2023 Menyasar Ke Dua Diskotik Populer Di Kota Binjai

Tindak Tegas! Warga Minta Ops Antik Toba 2023 Menyasar Ke Dua Diskotik Populer Di Kota Binjai
Ket. Foto: Penampakan di lokasi diskotik Bluestar dan Samudera Selatan (SS)

BINJAI,(PAB)----

Dua Diskotik populer di Kota Binjai, Bluestar dan Samudera Selatan diduga menjadi lapak  pasar bebas maksiat  dan lokalisasi jual- beli narkoba khususnya narkotika jenis pil inex secara terang-terangan.

Kedua Diskotik itu menjadi lokasi favorit bagi penikmat maksiat dan surganya Bandar narkoba, tak percaya? Cek...

Narasumber dari salah seorang pengunjung di diskotik Bluestar yang tak bersedia disebut identitasnya mengaku sangat mudah membeli inex di diskotik Bluestar hanya dengan memesan obat "geleng geleng" tersebut kepada Waiters dengan cepat dan terang- terangan, cukup sediakan uang, pil inex seharga 280 ribu rupiah perbutir pun sudah ditangan pemesan.

Masih menurut narasumber, menikmati irama musik dugem di diskotik Bluestar lebih menyenangkan,  alasan ketersediaan pil inex dengan beragam pilihan dan harga tersedia secara praktis tanpa harus sembunyi- sembunyi.

"Obatnya (inex) ada beberapa macam pilihan, dan biusnya mantap" ucapnya dengan percaya diri, Selasa (13/06) malam.

Selain itu, barak- barak narkoba tampak beraktifitas bebas landas di sekitaran lingkungan Diskotik Bluestar, yang mau beli pil inex dengan harga lebih murah tersedia bebas di lapak layaknya pasar malam itu.

Diperparah lagi, selain penampakan wanita- wanita muda dan seksi memadati lokasi itu, terpantau awak media dilokasi ada ditemukan  pengunjung anak dibawah umur dapat secara bebas keluar- masuk ke area diskotik Blustar tersebut.

Ternyata, lapak Diskotik yang sebelumnya dikenal dengan Diskotik Champion ini sudah disegel petugas  Pemkab Langkat kini kembali beroperasi dengan nama diskotik Bluestar namun  tak merubah image diskotik esek- esek dan lokalisasi narkoba malah dengan aktifitas semakin liar dan merajalela.

Selain Diskotik Bluestar, tak kalah seramnya, diskotik Samudera Selatan yang terletak di Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan ini diduga kuat beroperasi tanpa mengantongi ijin usaha.

Lantaran diskotik yang letaknya bersampingan dengan makam (kuburan) ini sempat disoal masyarakat sekitar, namun aktifitasnya tetap beroperasi secara bebas tanpa batasan.

Warga sekitar berulang kali protes atas keberadaan diskotik Samudera Selatan atau populer dengan sebutan diskotik SS kepihak berwenang, baik Kelurahan, Kecamatan bahkan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai namun tak bergeming.

Hal itu dikatakan warga inisial R kepada wartawan dalam mengungkapkan keprihatinannya atas tidak tegasnya aparatur negara dalam melakukan penegakan hukum dilokasi kedua diskotik tersebut

" Apa pantas makam (kuburan-red) berdekatan dengan Diskotik, kami warga disini sebenarnya tidak terima ada bangunan seperti tempat maksiat di samping makam (kuburan),  jelas itu sudah melanggar ketentuan, akidah bahkan pelecehan  terhadap tempat sakral bagi warga sekitar bahkan kaum muslimin di kampung itu" ungkap R belum lama ini.

Lanjut R, hampir setiap malam kendaraan pengunjung memadati ruas jalan kuburan menuju diskotik SS dan pulang  keluar masuk dengan kondisi mabuk, suara keributan dan berbagai kejadian yang sudah menyerupai gerombolan setan.

" Ada ja bang kejadian aneh diseputaran lokasi Diskotik itu, yang berantam lah, yang teriak- teriaklah, bahkan suara kendaraan apalagi sepeda motor menambah kebisingan bagi warga setempat, jelas kali itu meresahkan bang, belum lagi adanya perkelahian sesama pengunjung, caci maki bahkan suara tangisan wanita yang meneriaki krabatnya yang ketahuan selingkuh dan banyak lagi yang aneh- aneh bang" ungkap R.

Sambung R, warga sekitar sudah sangat resah dan sangat berharap agar aparatur Kota Binjai khususnya Kepolisian Polres Binjai mampu  menutup kedua lokalisasi maksiat tersebut.

" Apalagi korban penyalahguna narkoba dan prilaku sex bebas kaum muda terkesan tumbuh subur didua lokalisasi disco esek- esek tersebut" imbuhnya.

Terpisah, Kapolres Binjai AKBP Hendrick Situmorang ketika dikonfirmasi via WhatsApp terkait dua lokalisasi maksiat dan arena transaksi narkoba tersebut menanggapi dengan singkat.

" Saya infokan ke Kasat Narkoba bang," tulisnya.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Binjai AKP Irvan Rinaldi Pane ketika dikonfirmasi awak media justru belum memberi jawaban. (Red)

Sebelumya, tindakan tegas dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Polda Sumut dan jajaran menggelar Operasi (Ops) Anti Narkotika (Antik) Toba 2023.

“Ya, mulai hari ini, kita menggelar Operasi Antik,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (12/6/2023) petang.

Katanya, Ops Antik itu digelar sejak 12 hingga 22 Juni mendatang. Operasi itu menyasar luas tempat dan orang, tanpa pandang bulu.

Tidak terkecuali, lokasi yang dianggap rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, seperti tempat hiburan malam dan nongkrong lainnya menjadi atensi.

Mulai dari pemakai, kurir hingga penjual maupun pengedar menjadi prioritas Target Operasi (TO) Antik tersebut. 

“Sasarannya terkait dengan narkotika. Semua itu menjadi prioritas baik orang maupun tempat, karena itu bagian dari atensi operasi,” terang Hadi.

Dia menyebut, Operasi Antik Toba 2023 itu serentak dilaksanakan oleh seluruh jajaran, baik secara terbuka (pakaian dinas) maupun tertutup (pakaian preman).

 “Leading sectornya adalah Direktorat Narkoba (Polda Sumut), seluruh jajaran,” pungkasnya. (Red)

Berita Lainnya

Index