Kalau Pratu MH tak Tanggung jawab, Keluarga Gadis Bakal Lapor Kodam 1/BB

Kalau Pratu MH tak Tanggung jawab, Keluarga Gadis Bakal Lapor Kodam 1/BB

Binjai,(PAB)-----

Kasus terduga tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum anggota TNI AD berpangkat Pratu berinisial MH, dari satuan Yon Armed 2 belum menunjukkan titik terang perdamaian, pasalnya, oknum TNI berpangkat Pratu itu belum menunjukkan etikat baik untuk bertanggung jawab atas perbuatannya yang telah melakukan pelecehan terhadap gadis inisial NM tanpa tanggungjawab.

Keluarga korban pun akhirnya memutuskan akan melaporkan perbuatan Pratu MH kepada pemimpin tertinggi Kodam 1/BB atas perbuatan tercela tersebut.

"Kami meminta  agar Bapak Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menindak tegas terhadap anggotanya yang diduga telah melanggar kode etik TNI khususnya terkait tindakan tercela melecehkan prempuan" tegas kakak korban.

Sementara itu, orangtua Pratu MH inisial R ketika dikonfirmasi awak media menjelaskan, pihak keluarga sudah pernah melakukan pertemuan  dengan pihak keluarga korban untuk melakukan mediasi, namun mediasi pada saat itu, pihak keluarga korban meminta anaknya supaya dinikahi.

" Pada saat dilakukan mediasi dengan pihak keluarga korban, mereka meminta anaknya dinikahi, cuma kami tolak, sebab anak saya sudah saya jodohi," kata R, Kamis (16/03).

Masih sambung R, anaknya Pratu MH mengaku  baru saja mengenal dan bertemu korban di hotel.

"Apa pantas wanita tersebut dibilang wanita baik baik, baru saja kenal kok sudah langsung jumpa di hotel, bisa saja anak saya yang dijebak," ujarnya.

Selain itu, ada bukti berupa chattingan antara anaknya dengan korban, disitu korban mengakui bahwa dirinya memang sudah tidak perawan lagi.

" Saya sudah lihat isi chattingan tersebut, dan prempuan itu pun mengaku sudah tidak perawan lagi, bagaimana saya mau menikahi anak saya, jelas saya tidak terima," katanya.

Namun demikian, Sambungnya, pihaknya tetap menghargai si perempuan  dan keluarganya, dan sudah berniat untuk memberikan tali asi berupa uang kompensasi kepada pihak keluarga korban.

" Saya sudah berniat untuk memberikan tali asi kepada pihak keluarga korban, namun mereka tolak dengan alasan mereka berdua harus dinikahi, jelas anak saya tidak mau, sebab anak saya sudah saya jodohi dengan orang lain," pungkasnya.

Menanggapi hal itu, kakak korban, membantah atas perkataan dari orangtua terduga pelaku yang dimana mengatakan bahwa adiknya "NM" sudah tidak "perawan" lagi.

"Saya berani bertanggung jawab dengan perkataan saya, kalau adik saya itu masih perawan, kalau perlu mari kita sama-sama periksa ke dokter, jangan orgtua dia seenaknya saja mengatakan adik saya tidak perawan" ucap kakak korban dengan geram, Sabtu (18/03).

Lanjutnya, perawan dan tidak perawan semua perbuatan antara pelaku dan korban karena adanya bujuk rayu dan janji pernikahan.

"Kan ada kronologis, misalnya korban janji palsu, disetubuhi dengan alasan akan dinikahi ternyata tidak, dan perbuatan perzinahan oknum TNI terhadap wanita dengan modus janji menikahi ternyata tidak, kan sudah ada pasal perzinahan, perbuatan melecehkan dengan janji palsu juga dijerat pidana, baik perawan atau tidak, sepanjang korban bisa membuktikan dirinya di hianati janji palsu atau diiming-imingi pernikahan tapi pelaku mangkir dengan alasan apapun dapat diperoses hukum," terang kakak korban.

Keluarga korban yakin dan percaya kepada Pangdam I/B akan menindak tegas terhadap anggota TNI yang tersandung dalam kasus tindak asusila atau pelecehan.

" Kami keluarga korban berharap kepada Bapak Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menindak tegas terhadap Pratu MH, dan bertanggung jawab atas perbuatannya," kata kakak korban kepada awak media.

Dampak dari kejadian itu, sambungnya, adiknya mengalami trauma, dan selalu menyendiri di dalam kamar.

" Akibat dari kejadian itu, adik saya selalu menyendiri dan sering melamun, bahkan dirinyapun sudah terlanjur malu, saya kasihan lihat adik saya, bang" ungkapnya.

Terpisah, Pratu MH ketika dikonfirmasi awak media terkait hal tersebut terkesan menghindar, dan mengaku tidak mengenali korban.

" Maaf ya, saya tidak kenal dengan dia," ucapnya dengan langsung menutup selulernya.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel Inf Rico J Siagian ketika dikonfirmasi mengatakan akan melakukan kroscek terkait informasi berita ini.

" Terimakasih infonya, nanti kita cek," pesan'nya singkat.

Perlu diketahui, sesuai dengan moto kodek etik di TNI ada 8, yaitu :

1.Wajib TNI bersikap Ramah Tamah Terhadap Rakyat.
2.Bersikap Sopan Santun Terhadap Rakyat.
3.Menjunjung Tinggi Kehormatan Wanita.
4.Menjaga Kehormatan Diri Di Muka Umum.
5.Senantiasa Menjadi Contoh Dalam Sikap Dan Kesederhanaannya.
6.Tidak Sekali-Kali Merugikan Rakyat.
7.Tidak Sekali-Kali Menakuti Dan Menyakiti Hati Rakyat.
8.Menjadi Contoh Dan Mempelopori Usaha-Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya.

(Red)

Berita Lainnya

Index