Binjai,(PAB)----
Warga Tanah Seribu, Binjai, Irfan Sayaputra (32) curhat kepada wartawan, Kamis, (2/3/23) prihal musibah yang dialaminya atas hilangnya satu unit mobil pickup Grandmax akibat diambil paksa kenalannya inisial Mail disebuah warung kopi dijalan Ikan Bawal, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, pada kejadian hari Sabtu (15/09/2023) lalu, sekira pukul 17.00 Wib sore.
Kejadian itu bermula, saat Irfan yang bekerja sebagai agen lembu ini terlilit utang kepada bos temannya itu yang nerupakan seorang rentenir.
Mail yang merupakan orang suruhan di rentenir untuk menyita mobil pickup GrandMax yang masih dikredit itu dengan paksa karena Irfan tak menyanggupi pembayaran hutang piutangnya.
Dikatakannya, Mail merupakan orang yang menjaminkan Irfan kepada sang rentenir untuk meminjamkan uang sebesar Rp 30 juta dengan tempo selama satu bulan.
Namun, setelah satu bulan tempo pembayaran, Irfan belum dapat mengembalikan utang tersebut, disebabkan kondisi penjualan yang masih belum stabil.
"Belum dikembalikan uang tersebut, Mail diutus bosnya untuk menagih utang kepadaku, dengan alasan minta bertemu Mail meminta mobil pickup GrandMax yang kupakai untuk jaminan, lantaran dia engak mau dimarahi bos nya" ujar Irfan.
Saat itu, Mail mengajak Irfan untuk ketemu disebuah warung kopi yang berada dijalan Ikan Bawal, Kelurahan Tanah Tinggi, kota Binjai.
Disitu, Mail langsung menagih utang tersebut dan sempat cek cok dan akhirnya Mail merampas kunci mobil miliknya dan membawa mobil tersebut.
" Saya ada utang kepada bos teman saya, pada saat itu, uang tersebut belum bisa saya kembalikan karena kondisi penjualan masih sepi, jadi uang tersebut masih kurang, dan teman saya itu langsung merampas kunci mobil saya dan membawanya dengan mengatakan mobil ini sebagai jaminannya, kalau ada uangnya baru bisa diambil mobil itu," kata Irfan, Sabtu (04/03/2023).
Masih dijelaskan Irfan, setelah itu Irfan ingin hendak menebus mobil miliknya yang masih berstatus kredit, melalui komunikasi lewat seluler Mail mengatakan bahwasanya mobil tersebut telah di gadaikan kepada orang lain dan saat akan ditemui, Mail ternyata sudah tidak tinggal di Binjai lagi, tetangga Mail menyebut kalau Mail sudah pergi ke Pekanbaru.
" Tak lama mobil itu mau saya tebus, ternyata katanya sudah digadekan dengan orang lain, dan saya coba datangi kerumahnya tapi kosong sudah tidak ditempati lagi dan menurut tetangganya ia lari ke Pekanbaru, saya kembali menghubungi Mail melalui telepon, nomornya sudah tidak aktif lagi, sementara pihak leasing datang kerumah untuk mempertanyakan angsuran dan keberadaan mobil tersebut," cetusnya.
Selanjutnya, sambung Irfan, mobil yang masih berstatus kredit atas nama istrinya itupun sudah tidak diketahui keberadaannya.
"Saya selalu dikejar kejar dan mendapatkan ancaman dari pihak deb- kolektor, katanya kalau mobil itu tidak ada saya akan mau dipenjarakan, dan saya juga mendapatkan undangan klarifikasi dari pihak kepolisian," sambungnya.
Atas kejadian itu, sambung Irfan, dirinya akan melaporkan permasalahan ini ke polisi terkait diduga mobil miliknya telah digelapkan oleh pihak rentenir.
" Saya akan melaporkan permasalahan ini ke polisi, sebab mobil saya sudah tidak ada lagi, dan diduga telah digelapkan teman saya itu," ungkapnya. (Turnip)

