Ketua DPRD Sergai Imbau Pedagang Jaga Situasi Agar Tetap Kondusif

Ketua DPRD Sergai bersama Komisi B Terima Audiensi Pedagang Pekan Lelo

Ketua DPRD Sergai bersama Komisi B Terima Audiensi Pedagang Pekan Lelo

SERDANG BEDAGAI,(PAB) –

Ketua DPRD Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), dr M Riski Ramadhan Hasibuan SH SE MKM bersama Komisi B DPRD Sergai menerima audiensi puluhan Pedagang Lelo Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah, bertempat di ruang Komisi B, Selasa (19/7) sekitar pukul 10.30 WIB.

Ketua Komisi B DPRD Sergai, Hotnauli Sinurat, SE dalam sambutannya menyampaikan
Pasar lelo, merupakan pasar dadakan, muncul dan tiba-tiba siapa yang duluan berdagang tidak mengetahui hingga ramai seperti saat ini.

Namun kenyataannya, retribusi untuk Pemerintah tidak ada. Walaupun pasar dadakan, seharusnya ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Sergai.

Selanjutnya kata Hotnauli Sinurat,SE untuk itu bagaimana komitmen pedagang dengan retribusi untuk Pemerintah begitu juga sebaliknya. Ini yang harus kita mencari solusi kedepannya, paparnya.

Menurutnya, setiap pedagang di pasar dadakan yang ada di Kabupaten Sergai tidak ada menghasilkan retribusi, jadi keuntungan kebanyakan untuk pribadi sendiri (pedagang).

“Kalau memang dijalankan retribusi maka kita harus buat komitmen bersama,”ujar politisi asal Hanura itu.

Hotnauli Sinurat mengaku, Komisi B DPRD Sergai tidak pernah diikutsertakan dalam musyawarah para asosiasi pedagang dengan Dinas terkait.

“Namun kami juga meminta agar kita tetap tunduk terhadap program perencanaan Pemerintah. Komisi B juga berharap agar membentuk ikatan pedagang secara terstruktur dan resmi, hingga ada kekuatan hukum kita ke depan,”ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Hotnauli Sinurat selaku Ketua Komisi B merasa bangga dan apresiasi terhadap Ketua DPRD Sergai dr Riski Ramadhan Hasibuan yang sangat peduli terhadap para pedagang khususnya permasalahan relokasi Pekan Lelo.

“Kalau tidak Ketua DPRD yang sampaikan, ini tidak saya terima. Tapi karena itu, kami rindu masyarakat dan ingin mendengarkan apa sebenarnya permasalahan dilapangan,” tutupnya.

IMG-20210720-WA0027ementara perwakilan pedagang lelo, Cholid Lubis mengatakan kedatangan mereka ke DPRD Sergai guna menyampaikan aspirasi karena merasa keberatan dengan adanya rencana Pemerintah yang akan merelokasi Pekan Lelo.

“Kami tidak pernah setuju untuk direlokasi, terutama yang mendasar terkait omset pedagang akan hancur,” cetusnya.

Selain itu, menurut Cholid kalau membuka lapak baru minimal ada 3 bulan lebih untuk menyesuaikan pemulihan omset semula.

“Tempat sekarang merupakan tanah pribadi bukan tanah Pemerintah, dan yang tempat yang baru juga sama punya tanah pribadi di samping Pasar Rakyat Sei Rampah,” tuturnya.

Dikatakannya, apalagi masa pandemi ini kondisi penghasilan pedagang juga makin merosot. Padahal
Pekan Lelo sudah terkenal ditengah masyarakat.

Soal tempat yang baru,kalau misalnya kedepannya, pemilik tanah tersebut menjual tanahnya. Bagaimana Nasib kami kedepannya.

” Terkait soal PAD, kami sangat setuju. Bahkan apabila dikutip retribusi untuk Pemerintah, kami mendukung penuh,”kata Cholid Lubis.

Diruang Komisi B,menanggapi hal itu Kadis Perindag Sergai, H. Karno menuturkan pihaknya mewakili pemerintah Kabupaten Sergai, kami sampaikan bahwa Asosiasi Pedagang di Pasar lelo sudah dibentuk.

Ini lah yang sering diundang dalam bermusyawarah di Pemerintahan. Ini sudah berlangsung lama rencana relokasi bahkan sudah sering diadakan musyawarah.

Kenapa pedagang tidak mau pindah, ternyata pengelola pasar lelo ada 4 orang, sementara tiga orang menyatakan untuk relokasi dan 1 lagi belum setuju.

Awal pekan Leo ini pada Tahun 2000 sudah berdiri, masyarakat berdatangan satu per satu hingga ramai sampai sekarang.

“Ada perwakilan pengelola pedagang juga menyetujui pindah ke Pasar Rakyat Sei Rampah dan mengikuti apa yang menjadi program Pemerintah. Namun yang belum bersedia pindah, Misdaini,”katanya.

IMG-20210720-WA0026Relokasi Pedagang ini, sebut Kadis, bahwasanya adalah program Pemerintah sebagai pusat perbelanjaan itu di pasar Rakyat Sei Rampah, sesuai juga RT/RW nya.

Rencana Pemerintah ini di sampaikan nya dalam rangka penataan Kabupaten Serdang Bedagai khusus nya ibu Kota Sei Rampah, ungkapnya.

Dijelaskannya, jalan kabupaten ini akan dibuat dua jalur, nampak lah perubahan oleh pemimpin yang baru oleh karena itu kita lakukan relokasi pasar/pekan.

“Pemerintah tidak akan pernah menyengsarakan rakyat nya. Pemerintah berupaya agar berdagang untuk aman dan nyaman serta mensejahterakan,” imbuhnya.

Untuk itu jelasnya lagi, Pemerintah tetap meminta pekan lelo dipindahkan.
Program pemerintah supaya kita didukung, dalam membangun Kabupaten Sergai.

Kadis Perindag Sergai membeberkan Semua pasar juga akan kita tertibkan, guna penataan dan pembenahan Kabupaten kita.Karena sebelumnya, kata Kadis Karno, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Pasar Rakyat Sei Rampah sebesar Rp 12 miliar.

Pekan lelo itu juga tidak mempunyai izin, oleh karenanya kami minta pengelola nya agar mengurus izin, namun pekan lelo agar ditutup terlebih dahulu.

” Saya bertanggung jawab, dalam Tahun ini saya gratiskan jika bapak ibu setuju pindah ke Pasar Rakyat Sei Rampah,” bilangnya.

Lanjut Kadis, soal pemulihan ekonomi itu seharusnya sudah otomatis.Karena itu merupakan dasar nya memang pasar.

Takut omset berkurang namun yakinlah itu rezeki ada ditangan Allah SWT. Jika dipusatkan di Pasar Rakyat Sei Rampah, Pemerintah berupaya juga akan memberikan pemberitahuan ke seluruh masyarakat.

“Tanah itu adalah milik pribadi, tapi Pemerintah telah menyurati untuk pinjam pakai,” paparnya lagi.

Sementara, lanjut Kadis, terkait permasalahan kedepannya, Pemerintah tidak akan lepas tangan terhadap itu. Kedepannya, bisa jadi tanah tersebut akan dibeli oleh Pemerintah.

“Kami tidak memaksa pedagang, namun kami menghimbau agar tetap mendukung program Pemerintah,” tegas Karno.

Selain itu, tegas Kadis Perindag, Pemerintah bersama Satpol PP, Polri dan TNI karena itu merupakan protapnya.
Untuk pengawalan supaya tidak terjadi yang diinginkan.

” Pemerintah tidak pernah menakuti-nakuti masyarakat khususnya para pedagang di Pekan Lelo,” jelasnya mengakhiri.

Diakhir pertemuan Ketua DPRD Sergai, dr M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE, MKM menyampaikan bahwa Pemerintah telah menyiapkan tempat yang baru untuk para pedagang yakni dipusatkan di Pasar Rakyat Sei Rampah, namun para pedagang takut akan omset dan hal lainnya.

“Ini akan kami bicarakan, mari kita cari solusi dengan bijak. Nah, secara lembaga DPRD, kami mendukung Pemerintah dan juga rakyat,”ujarnya.

Ketua DPRD dr Riski meminta para pedagang Lelo agar membentuk Asosiasi Pedagang karena harus ada secara struktural dan resmi.
Pemerintah juga harus secara humanis dan memediasi dalam melayani masyarakat.

“Berikan kami waktu, karena ini harus sesuai aturan dan regulasi yang ada,” Kata ketua DPRD Sergai.

Selain itu, Ketua DPRD Sergai mengimbau dan minta masyarakat atau pedagang lelo agar untuk tetap menjaga situasi agar tetap kondusif dengan menghadapinya kepala dingin,”tutup Politisi muda asal Gerindra itu.

Turut hadir Ketua DPRD Sergai dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE, MKM, Ketua Komisi B DPRD Sergai, Hotnauli Sinurat, SE, Wakil Ketua Edy Resmanto, SP, Sekretaris Sugiatik, S.Ag dan para anggota Komisi B.

(Bambang)

Berita Lainnya

Index