Impikan Kualitas Layanan Air Profersional, Magelang: Kami Tunggu ATB Untuk Wujudkan Mimpi Kami

Impikan Kualitas Layanan Air Profersional,  Magelang: Kami Tunggu ATB Untuk Wujudkan Mimpi Kami
Bupati Magelang, Zaenal Arifin menyampaikan minatnya untuk bekerjasama dengan ATB dalam memperbaiki performa dan kualitas pelayanan air bersih di Kabupaten Magelang.

BATAM ( PAB ) -

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah lama bermimpi untuk meningkatkan kualitas pelayanan air bersihnya. Terutama setelah Kabupaten itu ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Magelang yakin, mimpi mereka dapat terwujud dengan bantuan ATB.

“Kami ingin secepatnya agar mimpi itu bisa terlaksana. Kami menunggu kedatangan ATB di Kabupaten Magelang, agar mimpi ini bisa segera terwujud,” ujar Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, Darminto.

Kabupaten Magelang memang telah menyampaikan minatnya untuk bekerjasama dengan ATB. Minat ini disampaikan langsung oleh Bupati Magelang, Zaenal Arifin, saat berkunjung ke ATB pada awal November silam.

 Sebagai tindaklanjut atas minat yang disampaikan Zaenal Arifin, PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang melakukan pertemuan bersama tim Business Development ATB. PDAM Tirta Gemilang menyampaikan sejumlah permasalahan yang selama ini sulit diselesaikan.

Direktur Utama PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang, Agus Tri Suharyono mengatakan, masalah utama yang dihadapi PDAM nya adalah terkait Non Revenue Water (NRW) atau kehilangan air.

NRW PDAM Tirta Gemilang sempat turun ke angka 29 persen di tahun 2018. Namun peningkatan kapasitas dan sistem baru yang belum bisa dioptimalkan sepenuhnya, menyebabkan NRW meningkat hingga di atas 32 persen di tahun 2020 ini.

Selain itu, topografi Kabupaten Magelang yang berbukit dan bergunung juga membuat tingkat kehilangan air semain sulit diatasi. Dengan topografi seperti itu, penerapan manajemen tekanan air menjadi lebih sulit, dan pada akhirnya berpengaruh pada tingkat kehilangan air.

“Kami harus banyak menggali ilmu ke ATB terkait apa yang harus kami lakukan untuk menekan angka kehilangan air,” imbuhnya.

Masalah lain yang juga dihadapi adalah tidak terintegrasinya jaringan perpipaan. Menurutnya, ada sekitar 10 sub unit pelayanan yang mengoperasikan instalasi pengolahan air. Jaringan pipa dari 10 instalasi ini tidak terintegrasi satu sama lain.

Pasalnya, PDAM Tirta Gemilang harus membayar kontribusi kepada desa tempat sumber air baku berada. Sehingga, jika jaringan dibuat terintegrasi, maka akan sulit menghitung jumlah air baku yang dimanfaatkan dari masing-masing sumber.

“Kondisi ini juga berdampak sekali pada tingkat kehilangan air,” jelasnya.

Tim business development ATB telah menampung sejumlah masalah yang dikemukakan oleh PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang. Tim optimis akan mampu mengatasi seluruh masalah tersebut secara efektif dan efisien.

“Sudah ada beberapa keunggulan yang dimiliki. Misalnya sudah dimulainya pemetaan Geographic Information System (GIS), dan sudah adanya cikal bakal untuk pembentukan District Meter Area (DMA). Itu sudah awal yang baik,” ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.

Namun menurut Maria, tim Business Development perlu melakukan assesment lebih lanjut, untuk menentukan metode apa yang paling tepat diimplementasikan di PDAM Tirta Gemilang. Namun yang jelas, penyelesaian masalah ini tidak bisa lagi dilakukan secara manual.

“Perlu inovasi teknologi. Kami coba implementasi teknologi dengan preasure management. Strateginya akan berbeda dengan Batam, namun ATB sudah punya SPARTA Smart Solution sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut,” jelasnya.

Tim Business Development ATB akan segera turun ke Magelang untuk melakukan assement lebih lanjut. Hasil assesment nantinya akan mepengaruhi desain sistem dan peralatan pendukung yang dibutuhkan

“Intinya kita harus menerapkan teknologi yang tepat guna. Teknologi apa yang akan diberikan, tergantung assesment yang akan kita lakukan. Tapi teknologinya ada. Kami akan berikan sesuai kebutuhan Magelang,” tuturnya. (*)

Berita Lainnya

Index