Jakarta,(PAB)
Peringatan Hari Dharma Samudera 2017 yang berlangsung di KRI Banda Aceh-593. Dalam peringatan tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi bertindak sebagai inspektur upacara.
Peringatan itu dilaksanakan dengan tabur bunga di Perairan Teluk Jakarta, Minggu (15/1). Tampak hadir Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI I.G. Putu Wijamahaadi.
KRI Banda Aceh 593 merupakan salah satu kapal perang Jenis Landing Platform Dock yang berada dibawah pembinaan jajaran Kolinlamil.
Begitupun di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) juga melaksanakan upacara Peringatan Hari Dharma Samudra yang berlangsung di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, bertindak selaku Inspektur Upacara Kaskolinlamil Laksamana Pertama TNI R. Edi Surjanto. Sedangkan bertindak sebagai Komandan Upacara Letkol Laut (KH) Choirul Anam yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubdispersmil Disminpers Kolinlamil.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi dalam amanat tertulis dibacakan Kaskolinlamil mengatakan Hari Dharma Samudera pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan, sekaligus untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan laut yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dalam pertempuran laut. Mereka berjuang untuk mempertahankan wilayah kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Kasal mengatakan sebagai generasi penerus peristiwa tersebut telah memberikan suri tauladan tentang sikap kepahlawan dan patriotisme yang ditujukan oleh para kesatria laut sejati.
Para pejuang saat itu dengan gagah berani melakukan perlawanan secara heroik. Bahkan rela mengorbankan jiwa dan raganya hingga tenggelam bersama RI Macan Tutul dalam menghadapi kapal perang Belanda yang diketahui memiliki kekuatan jauh lebih besar dan memiliki persenjataan modern pada masa itu. Seperti dikutip dari JPNN.
Kasal menyatakan, salah satu kunci keberhasilan perjuangan para Pahlawan di masa lalu, dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengawaki TNI Angkatan Laut adalah sikap kebersamaan, rasa senasib dan seperjuangan, integritas tinggi, bekerja keras tanpa pamrih serta lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Untuk diketahui, 55 tahun yang silam, tepatnya tanggal 15 januari 1962 telah terjadi pertempuran di Laut Aru, RI Macan Tutul beserta seluruh ABK, dan Komodor Yos Sudarso selaku Senior Officer Onboard, tertembak kapal perang Belanda dan tenggelam. Mereka merupakan ksatria laut yang gagah berani dan telah berjuang penuh pengorbanan dan gugur ditengah-tengah gemuruh gelombang laut Aru sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa.
Turut hadir dalam peringatan Hari Dharma Samudera tersebut, Kadisharkap, Kadismatbek, Kadiskum, Kadispen, Wadan Satlinlamil Jakarta, Para Komandan KRI jajaran Satlinlamil Jakarta dan Perwira menengah Mako dan unsur Kolinlamil.