Pemko Dumai menjamu Laskar Rempah "Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024

Pemko Dumai menjamu Laskar Rempah

DUMAI, (PAB) -----


Pemko Dumai menjamu Laskar Rempah "Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024", Minggu (16/6/2024) malam di Pendopo Sri Bunga Tanjung.

Tuan rumah Walikota H Paisal, SKM., MARS., diwakili Sekda Indra, S.IP., M.Si., Forkopimda, OPD dan instansi terkait, hadir dan duduk melingkar di meja jamuan, bersama Direktur Perlindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin, Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Rhony Lutviadhani, S.T., M.Tr.Opsla., CTMP., dan 134 Laskar Rempah MBJR.

Direktur Judi Wahjudin dalam sambutannya ucapkan ribuan terimakasih atas sambutan hangat dan keramahan Pemko Dumai yang telah menjamu Laskar Rempah MBJR.

"Sebelumnya, kami telah menempuh perjalanan selama 4 hari 588 mil laut dari Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perjalanan yang melelahkan itu terbayar dengan sambutan hangat Pemko Dumai dan Forkopimda nya. Apalagi kami diundang makan malam saat ini. Terimakasih kepada Walikota Paisal," ucap Judi Wahjudin dari mimbar depan, dibalas tepuk tangan sekalian nya yang hadir.

Di pertemuan langka itu, panitia Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai berkesempatan menyajikan profil Kota Dumai kepada Laskar Rempah MBJR, lewat tayangan videotron.

PROFIL DUMAI

Kota Dumai berjuluk "Kota Idaman" adalah salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di provinsi Riau, sekitar 131.48 km (81,70 mi) dari Kota Pekanbaru via tol. Kota Dumai adalah kota dengan wilayah administrasi terluas kedua di Indonesia, berdasarkan statusnya sebagai kotamadya, setelah Kota Palangka Raya. Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau. Tahun 1959 menjadi salah satu kecamatan dari Kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai Kota Madya Dumai pada 20 April 1999, lewat UU No.16 tahun 1999, tanggal 20 April 1999. Mempunyai luas 1,727,38 Km², terbagi dalam 7 Kecamatan dan 33 Kelurahan. Panjang garis pantai ±120 Km, mulai dari Kec. Medang Kampai (sisi Timur) hingga Kec. Sungai Sembilan (sisi Barat). Suku Melayu merupakan etnik asli Kota Dumai. Seiring waktu, saat ini total 18 etnis turut mendiami kota yang dikenal cukup akur dan toleran itu.

Dumai cukup strategis, karena merupakan kota pelabuhan yang cukup dekat dengan Pelabuhan Internasional Malaka City (Malaysia) dengan waktu tempuh 2 hingga 3 jam perjalanan kapal laut. Dumai sendiri memiliki pelabuhan laut domestik dan internasional, pelabuhan udara domestik dan 3 matra TNI bermarkas di Kota Idaman itu.

Kota ini juga dikenal sebagai kota yang menghasilkan minyak dan gas Bumi serta minyak sawit. Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia. Total kapasitas kilang Dumai mencapai 170 MBSD atau setara dengan 16,5% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina.

Sekda Indra Gunawan dalam membaca naskah sambutan Walikota Paisal mengatakan kehadiran Laskar Rempah MBJR dan KRI Dewaruci semakin mengukuhkan posisi Kota dumai sebagai jalur penting di bagian Barat Indonesia yang melintasi selat malaka. "Menilik sejarah, ribuan tahun silam, rempah nusantara menjadi pintu gerbang yang membawa kesenian, keyakinan, bahasa, tradisi, dan melahirkan begitu banyak akulturasi budaya yang terjadi hingga hari ini," kata Indra Gunawan.

"MBJR bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kesadaran generasi muda agar terus mencintai sejarah, kearifan lokal, serta keragaman budaya warisan nenek moyang Bangsa Indonesia. Kegiatan MBJR, menjadi simbol Bangsa Indonesia membangun hubungan budaya, baik pada masyarakat di kepulauan-kepulauan nusantara, bahkan hingga belahan. MBJR juga bertujuan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negri serta memaksimalkan pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya tak benda. Jadi, ini sebuah upaya untuk memperkenalkan kembali masyarakat kita, mengintegrasikan kembali, menelusuri lagi tapak-tapak sejarah maritim kita yang sebetulnya sangat luar biasa. Tujuan akhir dari perjalanan ini tentu bukan hanya demi minat pada sejarah semata-mata tetapi

Berita Lainnya

Index