Kasus Pelecehan Yang Diduga Dilakukan Oknum TNI Berpangkat Pratu Berbuntut Panjang

Kasus Pelecehan Yang Diduga Dilakukan Oknum TNI Berpangkat Pratu Berbuntut Panjang
Ilustrasi

Medan,(PAB)---- 

Kasus terduga tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum anggota TNI AD berpangkat Pratu berinisial MH, dari satuan Yon Armed 2 terus berlanjut.

Oknum TNI berpangkat Pratu itu diminta pihak keluarga korban untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatannya.

Mediasi terakhir antara keluarga korban dengan keluarga tersangka belum diterima pihak keluarga korban, pasalnya keluarga korban hanya ingin meminta pelaku menikahi korban.

" Mediasi terakhir dari pihak keluarga mereka hanya ingin memberikan uang tali asih, jelas kami tidak mau, kami disini bukan cari uang, tapi
kami keluarga korban berharap agar pelaku (Pratu MH) bertanggungjawab dengan cara menikahi adik saya, itu saja," kata kakak korban, Selasa (14/04).

Peristiwa ini bermula, saat NM (korban) berkenalan dengan Pratu MH melalui aplikasi Michat, tak berapa lama, Pratu MH (pelaku) mengajak NM untuk ketemuan, setelah ketemu dengan korban, pelaku MH justru mengajak korban ke Hotel yang berada dijalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan.

Disitu, pelaku meyakini korban dengan mengatakan akan serius menjalani hubungan mereka, dengan penuh rayuan gombal si pelaku, akhirnya korban menyerahkan kesuciannya kepada sipelaku.

Mencuatnya kasus ini saat keluarga korban curiga dengan sikap NM.

Melalui Hp milik korban, akhirnya perbuatan sipelaku diketahui oleh pihak keluarga NM.

" Dari isi chattingan adik saya, saya lihat, Pratu MH mengakui perbuatannya dan akan bertanggung jawab, bahkan dia menunjukan identitas dirinya di isi pesan WhatsApp, ya kami pihak keluarga kalau si Pratu MH bertanggungjawab, kami terima, bukan lari dari tanggungjawab," kata kakak korban.

Diketahui, Pratu MH sosok anak seorang perwira polisi yang bertugas di Polres Binjai.

Saat dikonfirmasi awak media, Pratu MH mengaku tidak mengenali korban NM, "maaf ya saya tidak kenal dengan dia, ucapnya dengan langsung menutup seluler.

Sementara itu, Komandan Batalyon Armed 2, Letkol Arm Deli yudha, bungkam saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp, dalam isi pesan WhatsApp tersebut hanya direed (dibaca) dengan conteng biru dua, hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan dari pihak komandan kesatuan Yon Armed 2.

(Red)

Berita Lainnya

Index