MAKASAR,(PAB)----
DPD LAN Sulsel menggalang sejuta tanda tangan untuk perang melawan narkoba dan psikotropika. Momen itu digelar dalam menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada hari Selasa (26/6/2018), di bawah Fly Over jalan AP Pettarani - Urip Sumoharjo pada hari Selasa (26/6/2018) sekira pukul 19.00 Wita.
Selain melakukan aksi teaterikal dan menyalakan ribuan lilin dan diiringi gandrang bulo (musik tradisional Sulsel), hingga menarik perhatian warga dan tampak setiap warga pengguna jalan pengunjung antusias membubuhkan tanda tangan di selembar spanduk putih polos yang dibentang vertikal. Mereka juga diberi informasi seputar seluk beluk bahaya narkoba.
Selain memberikan tanda tangan dan pesan aksi perang terhadap Narkoba, mereka juga memberikan tanda tangan itu sebagai bentuk kampanye dan himbauan kepada masyarakat untuk menjauhi dan menjadikan narkoba musuh bersama.
Seperti adanya suatu gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia terhadap penyalahgunaan narkoba ini. “Peringatan Hari Anti-narkoba Internasional adalah salah satu keprihatinan, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia terhadap penyalahgunaan narkoba,” kata Oki Haning pada Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), di lokasi aksi Deklarasi sejuta tanda tangan perang terhadap narkoba.
Narkoba tak hanya merusak kesehatan fisik. Juga gangguan mental dan sosial. “Momen ini sekaligus menjadi ajang kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba ditengah masyarakat Kota Makassar, terutama bagi pelajar,” ujar Ketua DPD LAN Oki.
Melalui kegiatan itu, Oki mengajak semua elemen masyarakat melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Dalam deklarasi seribu tanda tangan tersebut, juga menghadirkan Srikandi Anti Narkoba DPD LAN.
Ketua DPD LAN, Oki Rote kepada wartawan mengatakan narkotika secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya seperti pencurian, pemerkosaan dan pembunuhan. Lanjutnya, perdagangan dan peredaran gelap narkotika juga disinyalir menjadi salah satu sumber pendapatan untuk mendukung operasi tindakan terorisme. “situasi ini sangat mengkhawatirkan dan menjadi masalah dunia yang sangat mendesak untuk segara diatasi bersama,” pungkasnya.(Ril/Evi)