Kroasia Diharap Bisa Terima CPO Indonesia

Kroasia Diharap Bisa Terima CPO Indonesia
Parlemen Kroasia (Sabor) di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta

Jakarta, (Pab-Indonesia)

Hubungan Indonesia-Kroasia sudah terjalin sejak 1992. Sebagai mitra kerja yang sangat baik, diharapkan negra ini bisa menjado solusi untuk memasarkan produk CPO dari Indonesia. Hubungan kedua negara akan lebih ditingkatkan, tidak saja di bidang ekonomi, tapi juga politik dan pertahanan.

Di sektor ekonomi, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus usai menerima kunjungan kehormatan delegasi Parlemen Kroasia (Sabor) di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023),  mengharapkan Kroasia dapat menjadi jalan masuk bagi ekspor kelapa sawit (CPO) Indonesia melalui pelabuhan laut di Kroasia ke kawasan Eropa bagian tengah dan timur.

“Tentunya ini (kunjungan Parlemen Kroasia) sangat bagus ya, apa yang kita harapkan. Mereka memang negara relatif kecil di Eropa tetapi mereka mempunyai pelabuhan laut yang bagus dan ada 3 pelabuhan modern disana. Nah apa artinya buat Indonesia? Kita tahu kan kita masih bermasalah dengan CPO kita untuk masuk ke Uni Eropa. Nah diharapkan dengan pintu masuk pelabuhan pelabuhan-modern di Kroasia nah diharapkan ini jadi pintu masuk  CPO),” kata Lodewijk.

“Karena sebenarnya tidak ada alasan bagi Uni Eropa melarang kita, karena kita sudah mendapatkan pengakuan dari Uni Eropa sebagai bagian dari clean energy. Nah peluang itu sangat besar. Tentunya bicara hubungan bilateral tentunya harus menguntungkan. Tentunya kita lihat apa sih yang bisa masuk kesana dan apa yang katakan Eropa dari Kroasia bisa masuk ke Indonesia,” lanjut Lodewijk menjelaskan.

Untuk  bidang pertahanan, Lodewijk  mengungkapkan dalam pertemuan tersebut juga terdapat pembahasan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, khususnya minat Kroasia dalam menjajaki potensi kerja sama yang lebih intensif dengan Indonesia. Secara khusus, dalam menghadapi ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dalam mencegah potensi konflik limpahan terhadap Kroasia dan dampak yang juga dialami oleh Indonesia.

“Yang jelas, jangankan Kroasia yang lebih dekat dengan Rusia maupun Ukraina. Kita sendiri kan merasa dampaknya, karena apa? Kita banyak mengimpor gandum dari Rusia maupun Ukraina," tutur Lodewijk.

Ditambahkannya, satu hal yang membahagiakan kita bahwa kita itu pada sisi yang sama, pendekatan yang sama bagaimana kita peduli kepada perdamaian. Nah itu juga tentunya mereka siap, Indonesia juga siap menjadi moderator bagaimana supaya konflik antara  Rusia-Ukraina ini tidak berkelanjutan, bisa kita selesaikan sehingga masalah geopolitik bisa kita tuntaskan.

Pimpinan DPR RI Bidang Korpolkam ini menegaskan permasalahan geopolitik wajib dituntaskan, mengingat permasalahan geopolitik berdampak kepada semua sektor, salah satunya masalah ekonomi.

“Kita sudah rasakan ya, kemudian harga-harga naik, biaya hidup juga naik semuanya berdampak luar biasa. Dan kita semuanya sudah rasakan. Kita belum tahu bagaimana kalau nanti di Eropa musim dingin seperti apa dampaknya?Itu juga kita harapkan dengan kita hadir pendekatan melalui Parlemen mudah-mudahan konflik antara Rusia dan Ukraina dapat segera kita redam, kita selesaikan,”tegas Lodewijk. (martha)

 

Berita Lainnya

Index