BINJAI,(PAB)----
Proyek pembangunan Jaringan Distirbusi Umum (JDU) Saluran Penyedia Air Minum (Spam) ramai dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, pekerjaan yang digarap oleh Badan Usaha Milik Negara itu seperti sengaja ditinggalkan hingga tanah menumpuk dan masyarakat merasa dirugikan akibat proyek tersebut.
Proses pengerjaannya timbulkan sejumlah dampak bagi warga, setiap harinya mereka harus menghirup debuh dan jalan becek licin bila hujan.
Seperti yang terjadi di jalan Dipenogoro Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.
"Ini sangat mengganggu aktivitas warga bagi yang punya usaha," kata AN, warga sekitar, Senin (14/03/).
Ket photo : bekas proyek galian JDU SPAM terlihat dibiarkan begitu saja
Menurutnya, kondisi tersebut kurang lebih sudah berlangsung hampir tiga bulan ini. Bekas galian pembangunan jaringan Distribusi Umum (JDU) saluran penyedia air minum (SPAM) itu tak kunjung dibenahi kembali.
"Jangan karena proyek itu niatnya baik tapi malah merugikan masyarakat sekitar. Tolong lah jadi perhatian," ujarnya
Selain itu, akibat pengerjaan proyek tersebut dan sepertinya dibiarkan begitu saja banyak telah memakan korban seperti jatuh dari kendaraan motor.
"Sudah sering bang orang jatuh saat naik kendaraan bila hujan datang jalan jadi licin,belum lagi usaha kami, semenjak proyek ini ada usaha kami tutup, jelas kami merasa dirugikan akibat proyek tersebut,' pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan gabungan mahasiswa di Binjai pernah melakukan aksi demo di kantor DPRD Binjai dan mereka meminta ketua DPRD Kota Binjai untuk menyikapi dari keluhan masyarakat terkait proyek pembangunan jaringan Distribusi Umum (JDU) Saluran Air Minum (Spam) yang tak kunjung dibenahi kembali dan dibiarkan begitu saja.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra ST hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi, maaf bang pak ketua tidak ada dikantor, sedang ada urusan," ucap salah seorang staf di kantor DPRD.
S.Turnip
