Wakil Bupati Labura, buka PKM Lokakarya dan FGD Pengembangan Irigasi

Wakil Bupati Labura, buka PKM Lokakarya dan FGD Pengembangan Irigasi
Photo : Wabup Labura photo bersama dengan peserta lokakarya.( Ist) 

LABUHANBATU, ( PAB) ---

Pertemuan Konsultasi Masyarakat ( PKM) Lokakarya dan Fokus Group Discussion ( FGD) Pengembangan sistem irigasi Asahan Sumatera Utara Indonesia Phases I yang dilaksanakan di Aula Shangrila Hotel Ledong Barat, Kamis (23/01/2022) dihadiri sekaligus membuka secara resmi acara tersebut oleh Wakil Bupati Labuhanbatu Utara ( Labura) H.Samsul Tanjung ST.MH.

Wakil Bupati Labuhanbatu Utara ( Labura) dalam kata sambutannya mengatakan, Pemkab Labura menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan yang dilaksanakan mengingat Kabupaten Labuhanbatu Utara, merupakan salah satu Kabupaten dengan daerah pertanian yang menjadi lumbung pangan, salah satunya daerah pertanian yang berada di Kecamatan Kualuh Ledong dan Kualuh Hilir.

Hasil dari pertanian di Kecamatan Kualuh Ledong ini sudah tidak diragukan lagi, yaitu beras Ledong yang sudah terkenal di Sumatera Utara, semoga program ini membawa kebaikan bagi para petani di Kabupaten Labuhanbatu Utara ini, ucap H.Samsul Tanjung.

Sementara Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR-RI diwakili Kasubdit Wilayah I Direktorat Irigasi dan Rawa Parlinggoman Simanungkalit ST. MPSDA menyampaikan, Dalam rangka ekstensifikasi lahan sawah beririgasi tehnis, Direktorat Irigasi dan Rawa akan melakukan kegiatan Depelopment of Asahan irrigation system' ini North Sumatera Phase I di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang merupakan rangkaian study mulai dari master plan, study kelayakan dan detail desain yang didanai dari Asian Depelopment Bank (ADB) 

Parlinggoman Sirait menjelaskan, Sebagaimana diketahui potensi pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara dan sekitarnya telah di identifikasi sejak Tahun 1980 an, identifikasi awal diperoleh informasi potensi pengembangan mencapai 110.000 hektare.

Mengingat adanya perubahan tata guna lahan dan perkembangan yang terjadi pada areal tersebut, pada tahap pertama ini identifikasi untuk pengembangan jaringan irigasi ditargetkan seluas 40.000 hektare.

Kata Parlinggoman lagi, Saat ini tahapan pekerjaan yang sudah berlangsung sudah sampai pada proses detail desain, terdapat banyak kendala teknis yang ditemukan dan akan diputuskan rekayasa teknis yang sesuai agar jaringan irigasi ini dapat melayani sesuai dengan rencana, 

Rekayasa teknis ini tentunya  harus dapat diterapkan dan diterima oleh Masyarakat di Kabupaten Asahan serta Kabupaten Labuhanbatu Utara khususnya dan umumnya Masyarakat Provinsi  Sumatera Utara dan Indonesia. 

Proyect Director dan Agriculture and Business ekpert internasional PPC Asahan Dimyati Nangju menyampaikan, Ucapan terima kasih kepada Masyarakat yang telah hadir dalam acara PKM Phase II yang dilaksanakan di Kabupaten Asahan, karena sebelum menyelesaikan study ini, kami perlu sekali melakukan konsultasi dengan semua stake holder di proyek area yang terletak di dua Kabupaten ini yaitu, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Asahan.

Untuk mengkompirmasi temuan dan rekomendasi yang sebelumnya telah disusun dalam laporan feasibility study kami, proyek Asahan Phase I adalah salah satu proyek irigasi yang sangat besar di Indonesia karena luasnya mencapai 44.000 hektare, ucap Dimyati Nangju 

Penulis, Thamrin Nasution 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Lainnya

Index