MEDAN,(PAB)----
Berawal dari informasi masyarakat yang diterima wartawan terkait adanya indikasi korupsi jatah BBM kerjasama Polrestabes Medan dan Samsat Polda Sumatera Utara dengan SPBU Gatot Subroto Medan yang menyebut adanya dugaan permainan penggandaan print voucher minyak untuk meraub keuntungan pribadi.
Diketahui, Satlantas Polrestabes Medan dan Samsat Polda Sumut menjalin kerjasama dengan beberapa SPBU di Kota Medan untuk penyediaan BBM bagi kendaraan dinas personil, dan diduga indikasi Mark up terjadi di penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memperoleh keuntungan pribadi di SPBU Gatot Subroto Medan dalam memanipulasi kupon minyak.
Tak tanggung-tanggung, informasi itu menyebut ada keuntungan yang diperoleh mencapai 20 jutaan perbulan yang di bagi bagi kepada beberapa oknum yang bersubahat didalamnya.
Menanggapi informasi tersebut, kepala SPBU Gatot Subroto Medan, Leo melalui kepala pengawas SPBU, Ucok Munthe mengklarifikasi informasi tersebut dengan membantah tudingan adanya indikasi permainan penyediaan BBM personil Polri.
" Tidak ada itu, tidak mungkin bisa dimanipulasi, sebab laporan klaim pembayaran BBM sesuai kupon yang kami terima saat pengisian minyak kendaraan" ujar Ucok diruang kerjanya, Senin (16/8/21).
Lebih lanjut, Ucok menjelaskan dengan menghubungi petugas Indihome Telkom, Daniel untuk menjawab terkait print kupon minyak dari Aplikasi.
Senada dengan Ucok, Daniel memastikan tidak ada potensi permainan print kupon pada apliksi.
" Yang jelas, aplikasi tidak dapat dikondisikan untuk menginput kupon BBM tanpa transaksi saat pengisian BBM" jelas Daniel via selular.
Evi
