TOBASA,(PAB)----
Begitu pedulinya pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa agar tercapainya SDM yang handal dengan menggucurkan anggaran dana BOS.
Setiap triwulan telah diatur sistim penggunaan perkomponen dan pada triwulan ke 2 khusus untuk pembelian buku sejak tahun 2017 sampai tahun 2019 sebanyak 20%, Namun diduga dana tersebut disalah gunakan kepala sekolah (kepsek), TS sebab adanya informasi dari masyarakat bahwa sudah dua tahun kepsek tidak membeli buku yang mengakibatkan siswa belajar tanpa buku.
Ketua NGO TOPAN AD DPW Sumut, Wilman Siallagan didampingi ketua bidang Investigasi Jhon.F. Girsang mengungkapkan hasil Investigasi kesekolah SMP Negeri 2 satu atap Sibisa di Kecamatan Ajibata Kabupaten Tobasa pada 26 september 2019.
Hasil investigasinya menemukan bahwa disekolah tersebut murid belajar tanpa buku dan sebahagian siswa belajar satu buku dua siawa hal ini sangat mengecewakan.
"Diminta kepada Bupati dan kepala Dinas Pendidikan Tobasa dengan tegas agar mengevaluasi atau mencopot jabatan kepala sekolah SMPN-2 satu atap Sibisa yang telah mencemari dunia pendidikan" tegas Ketua NGO TOPAN AD DPW Sumut Wilman Siallagan didampingi ketua bidang Investigasi Jhon.F. Girsang. Rabu (2/10/2019)
Secara khusus di pekan Tobasa Seorang guru di SMPN-2 satu atap Sibisa yang di konfirmasi terkait tidak adanya buku materi di sekolah tersebut mengatakan tidak mengetahui hal itu.
"Tidak tau pak, bapak lihat aja diruangan" tuturnya ke awak media pab-indonesia.co.id yang sudah 3 kali menyambangi sekolah tersebut.
Disamping itu, sikap kepsek SMPN-2 satu atab Sibisa dinilai tidak kooperatif.
"Sangat di sayangkan kepsek tidak pernah ada dan ketika dihubungi via seluler tidak mengangkat dan sms wa juga tidak pernah di balas" tegas ketua bidang Investigasi Jhon.F. Girsang.(JG)