BATU BARA I PAB I---- Segelintir kisah kehidupan masyarakat di Kabupaten Batu Bara,Nek Sumini (87) warga Desa Pulau Sejuk Kec.Datuk Lima Puluh Kab. Batu Bara seorang janda tua yang kesaharian mencari sisa panen padi yang tertinggal .
Nek Sumini menjelaskan kepada wartawan saa bertemu dengan sang pejuang Dhuafa pada Senin Pagi ( 17/1/2022).
"Hari ini saya memulai aktifitas mencari sisa padi yang di panen , namun sepeda saya rusak di tengah jalan namanya sudah tua sepeda ini pun sudah 50 thn bersama saya sejak dahulu ,hingga sekarang semenjak suami saya wafat tidak ada lagi yang membenahi sepeda ini saat rusak."ucapnya.
Saat ini tempat duduk yang sudah repot pedal sepeda yang sudah hilang remnya harus pakai kaki saya ,sangat menyulitkan menggunakanya sampai pada saat saya bertemu bapak baik ini yang sedang melakukan olah raga bersepeda,saya terus di ikuti saya kira mau apa,kata nenek yang merasa takut di ikuti dari belakang eh gak taunya dia melihat saya kesulitan membawa sepeda tua ini ,dan menawarkan sepeda ini untuk segera di perbaiki ,
"Bapak ini sangat baik,dan mebelikan tempat duduk yang baru pedal baru , rantai baru ,awalnya nenek di suruh pilih sepeda yang baru nenek tidak mau karena ini lereng (sepeda) pengganti suami nenek yang meninggal dunia. Dengan di benahi sepeda nenek ini sudah sangat bahagia sekali." ungkap Nek Sumini yang merasa kebingungan ,
Wartawan mempertanyakan " Nenek kenal dengan Bapak yang membantu nenek ini ? Tidak.. jawab nenek .
Ini adalah Bapak Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan SH MH yang biasa di sebut Sang pejuang Dhuafa oleh masyarakat jawab wartawan yang memberi penjelasan.
Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan SH MH. yang di dampingi Waka Polres Kompol Rudi Chandra SH.MM dan Sekretaris Ksj Suheri,setelah usai olah raga bersepeda dan kembali menemui Nek Sumini di kediamannya sembari menjelaskan,awalnya saya melihat seorang nenek sedang bersepeda dan sangat kesulitan ini sudah 2 kali saya temukan nenek ini di jalan saat saya melakukan olahraga bersepeda,belakangan saya mengetahui dari masyarakat bahwasanya Nenek ini naik sepeda hampir 20 km melakukan perjalanan setiap hari.Hanya mencari sisa padi yang sudah di panen dan ia kumpulkan untuk di jual serta di makan sehari hari,ini yang menjadi lakon menghidupi keluarganya sehari hari.
"Sangat memprihatinkan dan ini sudah di jalaninya selam 50 thn dengan mendayungkan Lereng (Sepeda janda)nya.Hingga kami berkenalan serta membenahi sepedanya yang rusak.Saya melihat,dengan ketulusan nya mencari nafkah untuk keluarganya sampai usia 87. Sampai sekarang ini Nek Sumini tetap di beri Kesehatan,ini lah anugrah bagi tuhan yang maha esa untuk orang orang yang tulus menjalin hidup dan bersyukur atas rahmatnya , sehingga selalu sehat."tandas Pejuang Dhuafa .(surya atm)