Gedung Sekolah Memprihatinkan, Kepala Sekolah MTSN 4 Bahorok Langkat Diduga Selewengkan Dana BOS

Rabu, 07 Juli 2021 | 21:52:33 WIB

BAHOROK, LANGKAT, (PAB)---

Sekarang ini pemerintah terus berbenah untuk memajuian dunia pendidikan di Indonesia dengan harapa suatu hari para penerus bangsa dapat mengecap dunia pendidikan yang layak dan tentunya akan menghasilkan generasi penerus yang pintar dan dapat mengharumkan bangsan kedepannya.

Karena itu, untuk itu, pemerintah sampai saat ini tetap mengucurkan dana pembiayaan untuk menunjang proses belajar mengajar dari mulai tingkat dasar sampai sekolah menengah atas dengan mengucurkan dana triliunan rupiah per tahun lewat Dana Orientasi Sekolah (BOS).

Tentunya 13 item penggunaan dana BOS yang langsung di kelola oleh kepala sekolah yang ini harus benar-benar tetap sasaran pengalokasiannya sesuai dengan harapan pemerintah.

Namun, hal ini sepertinya tidak diindahkan oleh salah satu sekolah yakni MTSN 4 Langkat beralamat di JL. Karya NO. 81 Pekan Bahorok Kabupaten Langkat ,Sumatera Utara dimana saat awak media menyambangi sekolah  tersebut tampak bagian-bagiannya seperti tidak terawat dan terkesan dibiarkan begitu saja dimana asbesnya terlihat terbuka dan rumput panjang-panjang tidak terawat dan banyak lagi jika kita perhatikan dan periksa satu persatu, dan tentunya melihat hal ini sangat membuat hati kita miris sehingga timbul pertanyaan, kemanakah dana perawatan sekolah yang diterima sekolah ini dana BOS?

Saat hendak dikonfirmasi, kepala sekolah Ahmaf Saidi, S.pdi tidak berada ditempat dan menurut dua orang tata usaha yang saat itu sedang mengurus administrasi  PPDB kepala sekolah tersebut sedang diluar.

"Lagi diluar pak, kepala sekolahnya," ujarnya sembari menjawab awak media dan saat ditanyakan jumlah guru dan murid di sekolah yang letaknya cukup  jauh dari kawasan penduduk ini sehingga mungkin luput dari pengawasan pihak terkait

"Jumlah murid MTSN 4 kurang lebih 750 siswa dan mempunyai 70 orang guru dengan tenaga honor 30 orang," terangnya.

Tentunya dengan jumlah murid sebegitu besar tentunya anggaran dana BOS yang di dapat juga termasuk besar, nah.. kenapa dibiarkan kondisi sekolah seperti itu? apakah dana BOS yang diterima dipakai untuk hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan sekolah?

Padahal jelas sudah, perintah bapak presiden Jokowi sedikit saja uang negara di permain-mainkan sudah dikaterogikan tidakan pidana korupsi dan itu menjadi atensi besar dan harus siap menanggung akibatnya.

Sementara itu, saat di konfirmasi ,ketua investigasi LSM Penjara Sumut Dra. Yeti Defrina mengatakan segala yang berbau korupsi, pihaknya akan menindak lanjutinya dengan membawanya keranah hukum.

"Kalau benar nanti terbukti MTSN 4 Langkat tidak menyalurkan dana BOS yang di dapat sesuai dengan juklak dan juknisnya, dan ada dugaaan korupsinya, saya akan mengadukannnya ke pihak ispektorat, berwajib dalam hal ini kepolisian bidang tipikor atau kejaksaan, tentunya berdasarkan bukti-bukti yang cukup, ada beberapa pembuktian yang sudah ada pada kita, jangan dijadikan Bancakan dana BOS itu "ujarnya, Rabu (07/07/2031) sore.

Sementara itu, saat dikonfirmasi via pesan whats app guna klarifikasi, kepala sekolah Ahmad  Saidi, S.pdi terkesan diam, dan tidak membalas pesan yang dikirimkan dan meskipun berapa kali ditelepon sampai berita ini ditayangkan tidak menjawab.

Namun, salah seorang laki-laki yang mengaku Ketua komite sekolah bernama Ahmad menelepon awak media ini.

"Saya ketua komite sekolah dan orang LSM juga, sudah bapak cek sekolahnya itu, manannya yang kurang bapak lihat, dalam kali bapak menanyakan dana BOS?!," ucapnya dari balik telepon sekan-akan mengintimidasi.

Setelah dijelaskan awak media tentang tupoksi sosial kontrol yang dilindungi UU pers No 40. Tahun 99 bahwa awak media berhak untuk bertanya dan nara sumber berhak juga untuk tidak menjawab saat di konfirmasi.

Selanjutnya, dikatakan awak media kepada pria Ahmad berita akan naik tayang terkait sekolah tersebut, dan ia menjawab silahkan, tiba-tiba pembicaraan diputus.

 

Kuat dugaan kepala sekolah Ahmad Saidilah yang menyuruh pria tersebut untuk menghubungi awak media dengan tujuan kurang jelas dan patut dipertanyakan maksudnya, inikan aneh, ada apa? kenapa tidak kepala sekolah Ahmad Saidi yang menjawab awakedia untuk klarifikasi? atau mungkin ada sesuatu yang disembunyikan dan takut terbongkar kepermukaan?.(TIM)

 

 

Terkini