SIMALUNGUN, (PAB)--
Pemerintah Nagori (desa-Red) Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mulai melirik pada pengembangan potensi wisata. Sektor wisata dipilih karena dianggap memiliki nilai yang berimplikasi langsung pada percepatan pembangunan desa. Entah itu dari sisi sumber daya manusia, ekonomi hingga sosial dan budaya.
Demikian dituturkan Pangulu (Kepala desa-Red) Moho Prayogi, Senin (5/2/2024) saat ditemui di lokasi Umbul Bah Langge yang kini sedang dalam proses pembenahan. Prayogi mengatakan bahwa dengan wisata pemandian tersebut diharapkan dapat merangsang geliat ekonomi masyarakat.
Pemdes bersama masyarakat Moho saat ini terus berbenah untuk melengkapi segala macam fasilitas. Dari wisata pemandian ini diharapkan pendayagunaan potensi lokal akan terserap optimal.
“Ada nilai pemberdayaan. Dari sini tentu membawa dampak positif ke banyak aspek, terkhusus peningkatan ekonomi warga,” ujar Prayogi.
Lebih lanjut, sebagai bentuk komitmen pemerintah desa, Prayogi juga mengatakan untuk menyertakan anggaran di sektor wisata. Kebijakan ini diambil agar wisata pemandian ini semakin dilirik masyarakat luar.
“Kalau swadaya terus tidak mungkin. Maka harus ada dukungan anggaran untuk pembenahan tempat wisata ini,” tambah Prayogi.
Menurut Prayogi, modal semangat saja tidak cukup untuk pengembangan wisata desa. Masih banyak instrumen dan kesiapan lain agar masyarakat tidak menjadi penonton di rumah sendiri.
“Masyarakat akan belajar. Bagaimana memposisikan diri ketika banyak pengunjung datang. Toh, nanti mereka yang merasakan dampaknya," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua kelompok tani hutan Bah Langge Idham Abrori Damanik yang sekaligus Ketua Pengelola Wisata Pemandian Bah Langge yang berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun untuk dapat membantu dalam hal dana dan promosinya.
“Semoga Pemkab Simalungun melalui Dinas Pariwisata memberi perhatian dalam hal bantuan dana dan promosinya,” ujar Idham. (MS/Red)
