Langsa, (PAB)-- -
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menggelar pasar murah/bazar Ramadhan 1444 Hijriah di halaman utama komplek perkantoran Kejati Aceh. Ada sebanyak 2000 paket sembako di saluran untuk masyarakat selama dua hari mulai 10 hingga 11 April 2023.
Kasubbag Komunikasi Perusahaan PTPN1, Muhammad Febriansyah mengatakan pasar murah yang dilaksanakan oleh insan Adyaksa ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, PTPN1, Bulog, Bank Aceh dan Alfamart. Kehadiran pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat Aceh untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Semoga dengan adanya pasar murah ini menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam menekan laju inflasi daerah dan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah di daerah.
Semoga dengan kegiatan ini dapat dimaknai sebagai wujud dari rasa kepedulian dan solidaritas dalam membantu sesama umat dan mudah-mudahan semua ini akan menjadi amal bagi kita semua," pungkasnya.
Kepala Kejati Aceh, Bambang Bachtiar mengatakan program Adhyaksa Bazar Ramadhan rutin dilaksanakan setiap Ramadhan dan seluruh kejari juga menggelar bazar yang sama di setiap kabupaten kota di Aceh.
Program kolaboratif dan sinergitas dengan stakeholder terkait ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah bulan penuh berkah ini.
“Kami sudah menyediakan 1.000 paket untuk hari ini dan besok 1.000 paket lagi jadi 2 hari durasinya itu harga Rp100.000 mungkin nominalnya diatas itu jadi program ini dalam rangka program kolaboratif sinergitas antar dengan pihak terkait yang ada di provinsi Aceh ini kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1444 H harus kita dukung ketersediaan kebutuhan pangannya, mengingat program ini sejalan dengan intruksi presiden untuk menekan angka inflasi” tutur Bambang Bachtiar, Kajati Aceh.
Melalui program ini juga Kajati Aceh berharap setidaknya pihaknya dapat sedikit meringankan dan memenuhi kebutuhan pangan untuk 2.000 masyarakat di Aceh.(iwan)
