DUMAI l PAB l----Kapolres Dumai AKBP Muhammad Kholid SIK ingin anggotanya makin dekat dengan masyarakat
Salah satu upaya yang ia tempuh yaitu melalui konsep “Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang kemudian diturunkan menjadi beragam kebijakan yang adaptif terhadap teknologi informasi dan mengedepankan pendekatan keadilan restoratif.
“Saya ingin anggota saya makin dekat dengan masyarakat, pelayanan publik makin bagus, respons cepat, terukur, berkualitas, dan yang penting ialah mewujudkan rasa aman dan keadilan kepada masyarakat,” kata AKBP Kholid,dikutip dari sumber Detik 12.com
Gagasan itu berangkat dari temuan dan kajiannya terhadap hasil sejumlah lembaga survei tentang bagaimana masyarakat melihat polisi.
“Tidak hanya sisi baiknya, tetapi juga sisi yang mungkin menurut masyarakat berisiko mengurangi kepercayaan masyarakat kepada kepolisian. Saya ingin tahu versi masyarakat tentang potret polisi,” ujar mantan Kapolres Kampar.
Menurut Kholid, salah satu hal yang tidak disukai masyarakat adalah ketika anggota polisi diberikan kewenangan, tetapi kewenangan itu disalahgunakan.
Khususnya dalam pelayanan polisi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan penegakan hukum yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Di situ banyak hal harus kami perbaiki,” kata dia.
Kholid pun berupaya memperbaikinya dengan memanfaatkan teknologi informasi. Salah satu contohnya, kini pihaknya mencoba mengubah penegakan hukum lalu lintas, sekarang ini petugas tidak melakukan tilang secara langsung di tempat, karena sudah kamera CCTV pemantau yang pasang di beberapa tempat.
“Dari yang biasanya kami memberikan tilang manual kini diubah dengan penegakan hukum menggunakan perangkat teknologi informasi,” ucapnya. Eli)
