SERGAI,(PAB)---
Terancam gagal panen, beberapa Hektar lahan Persawahan siap panen terendam air, kondisi itu meresahkan para petani Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diwilayah Kecamatan Pegajahan dan kecamatan Perbaungan.
Seperti yang terlihat dilahan pertanian di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan dan Desa Lestari Dadi, Kecamatan, Pegajahan kondisi persawahan terlihat terendam air, padahal usia padi sudah memasuki masa panen, kondisi itu diakibatkan curah hujan deras di sertai angin kencang sehingga padi yang siap panen tampak bertumbangan.
Menurut para petani Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan kepada wartawan Senin (26/8) Membeberkan permasalahan pasca tingginya curah hujan dan angin kencang yang belakangan ini mendera persawahan mereka berdampak dengan kualitas dan kuantitas panen padi.
"Kami sangat kesulitan untuk memanen padi karena padi kami yang masuk masa panen tenggelam rata dengan air, kemudian untuk mencari para pekerja nya juga sulit, sebab banyak petani yang panen serentak' (panen Raya) sehingga kami dengan terpaksa memanen padi sendiri namun ketika padi dijual agen tidak mau dengan harga tinggi,apa lagi padi kami sudah terendam air" ujar petani yang tak ingin namanya di exspos.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang petani Desa Lestari Dadi yang berharap agar Pemerintah Kabupaten Sergai maupun para kelompok tani memberikan solusi terkait persoalan yang sedang terjadi untuk membantu petani dalam mengatasi permasalah pertanian tahun ini.
Menanggapi permasalahan itu, Kepala Dinas Pertanian Sergai, Radianto, SP mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya penanggulangan untuk membantu petani yang terkena musibah cuaca buruk.
"Dari kemarin sudah kami carikan mesin panen dari desa teluk mengkudu, serba jadi, tebing tinggi bahkan dari Tanjung Morawa alhamdulillah sudah ada upaya jalan keluar" ujar Kadis pertanian Radianto kepada pab-indonesia.co.id, Selasa (27/8/2018) via whatsapp
Radianto bersama tim turun langsung kelokasi dan membawa mesin panen untuk Desa Melati II dan Desa Lestari Dadi.
Ditambahkannya, alat bantu panen mesin yang dipinjamkan itu setelah di coba pada rumpun padi yang tumbang biasanya bisa dipanen dengan mesin combaian tetapi untuk padi yang tumbang rata dengan tanah dan tergenang air mesin combaian tidak mampu memanennya terpaksa harus di panen secara manual.
"Kedepannya pola tanam akan diatur bergilir sehingga pada saat panen bisa bergilir pula,"pungkas Radianto. (Bambang)