SERGAI (PAB)–
Masyarakat Gang Ladang Bambu Dusun XIII Desa Firdaus,Kecamatan Sei Rampah,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara(Sumut) menjerit.
Pasalnya, hampir setiap hari Masyarakat tersebut merasakan dan menghirup debu yang di akibatkan banyaknya jenis mobil angkutan roda enam,bahkan roda delapan hingga roda dua belas yang membawa dedak pakan ternak ayam hingga belasan sampai puluhan ton.
Ironinya, jalan yang setiap hari dilintasi truk angkutan diduga melebihi tonase 8 ton, sehingga membuat jalan menjadi bergelombang bahkan rusak parah. Bukan hanya jalan rusak,namun menyebabkan debu yang berterbangan ke dalam rumah warga dan dikhawatirkan dapat menganggu pernafasan dan bisa menimbulkan penyakit, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)bahkan penyakit tuberkulosis ( TBC )
“Kita minta pemerintah desa agar melakukan portal guna menjaga kondisi jalan tetap bagus sehingga bisa dilintasi oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua,"sebut Dahlia (43) warga Dusun XIII Desa Firdaus,Senin (20/4/2020), selain itu para sopir yang membawa angkutan sering melintas dengan cepat tanpa menghiraukan masyarakat yang sedang beristirahat.
Kami sudah pernah melakukan pengajuan secara lisan ke pemerintah desa namun hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah desa.”Ujarnya dengan nada kesal.
Sedihnya lagi, jika masalah keberatan masyarakat terhadap debu yang dihirup setiap hari, aparat pemerintah desa terus mengusulkan agar masyarakat membuat pernyataan keberatan. Tapi, setelah itu tidak ada juga tindak lanjutnya.
"Untuk itu, kami berharap Pemkab Sergai dapat mendengar dan menindaklanjuti keluhan masyarakat yang setiap hari makan debu ini. Jika kurang yakin, kami persilakan pejabat Pemerintah Kabupaten Sergai dan juga Kepala Desa Firdaus duduk didepan rumah kami.,"ungkap Dahlia.
"Terkait hal ini Ketua Front Komunikasi Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Serdang Bedagai M.Nur Bawean, mengatakan, dirinya setuju dengan pendapat masyarakat terkait usulan di lakukan portal jalan untuk menjaga kondisi fisik jalan tetap bagus hingga bertahun-tahun lamanya.
“Dalam hal ini katanya, Pemerintah Kabupaten Sergai harus bersikap tegas terhadap pengusaha yang dengan sengaja merusak jalan dan menimbulkan keresahan masyarakat bahkan mengancam kesehatan masyarakat. Apalagi lokasi jalan itu tidak jauh dari Kantor Desa Firdaus, sudah semestinya masalah ini sudah dapat diatasi oleh pemerintah desa dengan cepat. Jangan menunggu banyak warga yang mengalami sakit gangguan pernafasan akibat menghirup debu jangan hanya melihat saja”.Ungkapnya.
Sementara Kades Firdaus Jamhuri melalui via telepon seluler mengatakan dan berharap agar Pemkab Sergai dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat sesuai dengan angkutan yang melintas dengan tonase melebihi 8 ton. Sebagai Kepala Desa ucapnya, ia akan segera menyampaikan kepada pengusaha Aripin yang memiliki usaha angkut makanan ternak.
Berikutnya,"Pengusaha Aripin Ternak ayam yang berlokasi di Pemukiman masyarakat mengakui mobil angkutannya yang setiap hari melintasi jalan tersebut.memang membawa makan ternak ayam. Namun ia membantah ada mobilnya yang beroda 12.Jelasnya via telepon seluler.(Tim)