Kutalimbaru, (PAB)--
Tanggul Aliran air Bendungan Silalahi Dusun 4 Kampung Toba Desa Sawit Rejo Kecamatan Kutalimbaru jebol, faktor intensitas curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan terganggunya pengairan sawah warga seluas 63 Ha.
Kepala Dusun 4 Kampung Toba Setiadi Siagian Senin 26/12 dilokasi memberi apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Deliserdang yang dinilai.tanggap dalam mengentaskan persoalan warganya.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Deliserdang cepat tanggap merespon keluhan warga", ucap Setiadi.
Terpantau dilokasi satu unit alat berat eskavator sedang menormalisasi aliran Bendungan Air Silalahi. Seorang Staff Dinas SDA BM BK UPTD 6 Ade Suhendra menjelaskan Giat Tanggap Darurat ini ditargetkan selesai sebelum tahun baru 2023 karna semia aset wajib ditarik diawal tahun.
"Tapi tidak menutup kemungkinan atas dasar permohonan eskavator diturunkan kembali selepas tahun baru jika target kerja belum rampung" papar Hendra.
Diketahui Bendungan Silalahi merupakan aset PTPN II berada dilokasi PTPN II Sei Semayang yang sejak tahun 1960 telah dimanfaatkan warga untuk perairan sawah hingga kini.
Fakta lapangan kondisi Bendungan Silalahi memprihatinkan dan aliran air belum permanen syarat pengikisan air dan mudah longsor. Warga Pemanfaat berharap kedepan Bendungan Silalahi ini dapat menjadi aset Pemkab Deliserdang agar dapat Penataan yang baik dan Perawatan yang berkesinambungan.
'Saya atas nama warga Dusun 4 Kampung Toba berharap Bendungan ini dapat menjadi aset Pemkab Deliserdang.
Agar bendungan dan aliran air dapat lestari terjaga berkesinambungan", harap Siagian.
Kepala Desa Sawit Rejo Kecamatan Kutalimbaru Syahriawan terkonfirmasi 26/12, Pihaknya akan memproses syarat Administrasi terkait permohonan pelimpahan asset bendungan tersebut. (AG)