MEDAN,(PAB)----
Yonge L. V Sihombing nama pria ramah murah senyum ini, lahir di Sidamanik, Simalungun, 10 Maret 1973 anak ke 7 dari 8 bersaudara, Agama Kristen Protestan, domisili Jalan Sagu Raya No. 32 P. Simalingkar Medan.
Suami dari Helena Tatcher Boru Pakpahan SP MSi (dosen Pertanian UMI). Putra dari (alm) M Sihombing (pensiunan PNS)/St. Sinta Sinaga (pensiunan PNS/guru) serta mertua Drs. L. Pakpahan (pensiunan Pelni)/R Boru Siregar.
Pria yang sudah malang melintang di berbagai organisasi ini memulai pendidikan di SD Negeri Sidamanik, lanjut ke SMP Negeri Sidamanik, SMA HKBP P. Siantar, Sarjana Ekonomi Unika St Thomas Medan, hingga Master Bisnis Administrasi dari Barkley University.
Mengikuti pendidikan juga di LAN (Lembaga Administrasi Negara), Pendidikan Widyaswara, Private Makroekonomi selama 1 tahun dengan instruktur/guru private Prof. Dr. Amudi Pasaribu M.Ec (mantan Rektor Universitas HKBP Medan).
Juga ikut pendidikan (learning) calon Sintua HKBP P. Simalingkar Medan.
Selain sebagai Staf Ahli Ketua DPRD Sumut 2016 hingga kini, Yonge Sihombing pernah jadi Staf Ahli Badan Anggaran DPRDSU 2015-2016, Staf Ahli Komisi A Bidang Pemerintahan, Hukum, HAM DPRDSU 2014-2015, Staf Ahli Komisi C Bidang Keuangan Daerah, Aset Daerah, dan BUMD DPRDSU 2012-2014.
Saat ini,Yonge juga aktif sebagai dosen FE Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, pernah dosen di FE Universitas Methodis Indonesia (UMI) Medan, LP3I, LP3M, STT Poliprofesi, Asdos FE HKBP Nomensen (Asdos Dr LR Polin Pospos PhD).
Mantan wartawan ini pernah jadi aspri anggota DPR RI Dr Benny Pasaribu (Komisi IX bidang Keuangan, Industri, Perdagangan, dan Panitia Anggaran DPR RI), Asdos Dr Benny Pasaribu di Program Pascasarjana MPKP UI (Magister Perencanaan Kebijakan Publik Universitas Indonesia) Salemba, aspri anggota DPD RI Benny Horas Panjaitan (Dapil Kepri/Bidang Hukum & Perundang-undangan).
Disamping itu, Yonge juga pernah di Tim Pokja Gubsu T Rizal Nurdin, Tim Ahli Proyek SCBD Asean Development Bank (ADB) di Medan, Simalungun, Tapteng, Instruktur/widyasuara Capacity Building Eselon IV & III di Pemkab Simalungun dan Pemko Medan, Tim Ahli Pansus LKPJ Gubsu, Tim research Deptan RI dan LPM IPB di Dairi dan Tanah Karo, Staf Teknis PT Duta Hari Murthi Consultan Jakarta, Instruktur Keuangan Daerah (APBD), Instruktur Pembangunan Ekonomi Daerah, dan Instruktur Management Strategy.
Pengalaman organisasi di HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Sumut, Forum Kerjasama Indonesia Jerman, Punguan Sihombing Kota Medan dan Saportibi, Pembina Asosiasi Magang Jepang Sumut, Wakil Ketua FBBI Sumut (Forum Bangso Batak Indonesia), Ketua Komisi BKAGSU (Badan Kerjasama Antar Gereja), Wakil Ketua Komite Pemberdayaan Desa Sumut, Inisiator/Pendiri/Waketum DPP FKBN (Forum Komunikasi Bela Negara), Wakil Ketua Pembina Lentera, Dewan Pakar KAJI Sumut (Komunitas Aksi Jurnalis Indonesia), Inisiator/Pendiri/Ketua Harian Sumut for Nawa Cita (SNC), Deklarator dan Waketum DPP Ikatan Alumni Unika St Thomas Kota Medan, pernah menjabat Wakil Ketua Bappilu Partai Hanura Sumut, dan pernah Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Medan.
Yonge juga menulis beberapa buku, antara lain: Manajemem APBD, Ekonomi Kerakyatan, Percepatan Pembangunan Desa, serta sedang menulis buku, yaitu: Jokowinomics: Menabur untuk Menuai dan Kamus Ekonomi.
Tulisannya juga pernah terbit di beberapa media, seperti: Wanita Mengubah Politik Asia Dimulai dari Megawati SP 1999, Globalisasi: Tantangan dan Harapan 2000, Agama Tonggak Pemersatu Bangsa 2000, DL Sitorus Menuai Dollar Saat Krismon 1999, dan lainnya.
Calon yang diusung PKB Sumut ini kepada pabindonesia.co.id Yonge,Kamis (9/5/18) melalui pesan WA menyampaikan program kerjanya jika nantinya masyarakat mempercayakannya untuk duduk disenayan diantaranya:
1. Mendorong percepatan pembangunan sumut, 33 kab kota dan 5016 desa di Sumut, khususnya dapil 3, utamanya terkait peningkatan daya saing sumut, yg saat ini hanya berada pada peringkat 24 di Indonesia, dan indeks kepuasan masyarakat di urutan ke 30 di Indonesia, atau no 4 tingkat kepuasan terendah di Indonesia, melalui penguatan kelembagaan, kebijakan, SDM, dan anggaran kpd seluruh pelaku pembangunan, mulai dari government, business, academy, and society di semua tingkatan yg terintegrasi, terkoneksi, dan sinergy.
2. Mengurangi dan meniadakan KORUPSI di Sumut, dari hulu hilir di semua tingkatan, dgn memastikan budget efektif egisien dan tak bocor.
3. Mengawasi seluruh regulasi, perencanaan, pelaksanaan dan hasil audit pembangunan, dari 33 kab kota, hingga desa, provsu dan pusat, by sistem, by teknologi, by nol human eror.(Rosen)