SERDANG BEDAGAI,(PAB) -
Pemkab Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Perindagsar menyiapkan 180 lods di sekitar kawasan pasar rakyat Sei Rampah untuk menampung pedagang yang berjualan di Pekan Lelo yang direlokasi.
Sekretaris Dinas Perindagsar Sergai Roy P Sitorus Pane mengatakan, lods pedagang dibangun sebanyak 180 unit untuk menampung 100 pedagang Pekan Lelo yang direlokasi dan Minggu (24/10) lusa lods ini sudah bisa ditempati para pedagang pekan Lelo untuk berdagang,katanya.
"Menurt Roy para pedagang yang dagangannya banyak boleh menempati 2 lods serta dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di pasar rakyat Sei Rampah dan para pedagang tidak dipungut biaya menempati lods yang telah disediakan," demikian ucapkan Roy kepada wartawan,Jumat (22/10). di lods lokasi relokasi pasar rakyat Sei Rampah.
Terpisah,Ketua Komda Dewan UKM Kabupaten Serdang Bedagai Budi SE mengatakan, sebenarnya pemerintah sudah cukup baik menyediakan lahan dan bangunan 180 lods untuk para pedagang pekan Lelo yang akan direlokasi.
"Tempat ini sangat layak,bersih dan sehat untuk aktivitas jual beli," katanya.
Selain itu,lanjut Budi untuk keamanan para pedagang dan pembeli sangat terjamin, mengingat lokasinya berada tepat di depan kantor Polsek Firdaus,kemudian personel Satpol PP nantinya akan membantu mengawasi dan personel Dinas Perhubungan membantu pedagang dan pembeli yang keluar masuk ke areal saat menyeberangi Jalinsum.
Sebelumnya,Kamis (21/10) salah seorang unsur pemuda Sergai Abdul Rahim Lubis ketika diminta tanggapannya tentang keberadaan pekan Lelo yang berlokasi di Dusun X Desa Fitrdaus Kecamatan Sei Rampah untuk direlokasi ke kawasan pasar rakyat Sei Rampah Pemkab Sergai harus bertindak secara persuasip tidak arogan yang sebagaimana terjadi beberapo waktu lalu.
Selaku masyarakat Ia menilai permasalahan pekan Lelo yang sudah melakukan pertemuan dengan DPRD Sergai yang berjanji untuk turun ke ke lokasi pekan Lelo,khususnya Komisi B DPRD Sergai yang membidangi perdagangan dan pasar hingga sampai saat ini tidak ada responnya sama sekali.
"Saya prihatin dan sedih melihat kondisi para pedagang pekan Lelo, menangis seperti pengemis, ujarnya.
Oleh karenanya kepada DPRD Sergai yang membidangi perdagangan diharapkan cari solusi yang tepat untuk pemerintah dan pedagang.
" Saya juga berharap Pemkab Sergai harus bijaksana dan jangan arogansi sehingga tidak menimbulkan reaksi dari pedagang maupun asyarakat sekiitar," pintanya.
Secara terpisah tenaga ahli Bupati H.Usman Effndi Sitorus.S.Ag.M.SP usai sholat Jumat di Mesjid Agung Sergai di Sei Rampah,Jumat (22/10) ketika dimintai tanggapannya tentang pekan Lelo kepada wartawan mengatakan, pemerintah tidak boleh kalah,tetapi jangan kasar kepada masyarakat atau pedagang,lakukanlah kebijakan dengan cara persuasif agar tidak terjadi kegolak di tengah-tengah masyarakat.
"Pemimpin itu jangan kasar terhadap yang dipimpinnya, pemimpin itu harus mengajak bermusyawarah kepada yang dipimpinnya serta bertawakal," bilangnya.
Terkait dengan pekan Lelo,saya memandang tidak ada malasah juga pemimpin terlebih dahulu diajak musyawarah dan mengapa harus pekan Lelo aja yang harus dikutak katik, sementara pasar lainnya, seperti pasar malam Jumat, pasar malam Minggu ,pasar Jumat tidak digubris,kita jangan hanya melihat secara mikro saja tapi coba lihat secara makronya.
"Padahal bila pemerintah menata lebih baik pekan Lelo ini bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir,sampah dan lainnya.Hal ini dapat dilakukan bekerjasama dengan pemerintahan desa dan pemerintahan Desalah bertanggungjawab dengan membuatkan peraturan desanya,kata Usman.
Diakhir,Jadi saya berharap pemkab harus bijaksanalah menyikapi persoalan ini,kita tidak mau rakyat kita bertrok antara rakayt dengan karyat walaupun personil Sat Pol PP,itukan juga rakyat,ajaklah bermusyawarah mereka, tandasnya.(Bs-12)