Pergi ke Kepri Bisa Berlibur Sambil Perbaiki Kepribadian, Mau Coba?

Pergi ke Kepri Bisa Berlibur Sambil Perbaiki Kepribadian, Mau Coba?
Foto: Dok Kemenpar

KARIMUN,(PAB)----

Resort Telunas yang berada di Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menawarkan nuansa liburan yang tak biasa. Selain bisa berwisata melihat hamparan pasir putih, wisatawan pun bisa memperbaiki kepribadian atau sikap usai berlibur.

"Kami memang sedang mengarah ke transformasi. Goalnya, ada perubahan perilaku dan sikap setelah berlibur di Telunas," kata Co Founder Island Connection International Michael Schubert dalam keterangan tertulis, Kamis (27/9/2018).

"Konsepnya ada interaksi antarmanusia. Di Telunas wisatawan kami ajak main pingpong di atas pasir, main voli, trekking, membuat kerajinan dari tangan, bahkan berinteraksi dengan masyarakat sekitar pulau," tambah pria asal Amerika Serikat itu.

Perubahan sikap yang bisa dibawa pulang usai berlibur misalnya, orang yang cuek bisa menjadi sangat perhatian, yang pendiam bisa ceria, serta bisa lebih menghargai hidup. Para wisatawan juga bisa melihat lumba-lumba sirip merah jambu jika beruntung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menyambut baik pengembangan ekowisata. Menurutnya faktor pendukung pariwisata harus diperhatikan agar bisa berkembang baik.

"Planet/Alam, People/Masyarakat, Prosperity/Kesejahteraan dan Purpose/tujuan yang saya sebut 4P harus diperhatikan. Ini rumus pengembangan pariwisata yang terbaik. Ingat, semakin dilestarikan, akan semakin menyejahterakan. Wisatawan zaman now tidak hanya sekedar berkunjung ke destinasi, tapi juga terlibat menjaga lingkungan, budaya, juga berinteraksi dengan masyarakat sekitar," kata Arief.

Dilanjutkan oleh Direktur COD Telunas Idaman Laoli, sebanyak 96% tamu berasal dari mancanegara. Telunas Resort juga pernah dikukuhkan sebagai hotel favorit wisatawan ketiga se-Asia dan 17 dunia dari TripAdvisor pada 2012. Sementara saat ini menjadi hotel nomor 1 di Provinsi Kepri menurut TripAdvisor.

"Waktu grand opening Pantai Telunas 14 tahun silam, ada tamu yang berkomentar tempat seperti ini hanya bertahan dua tahun. Setelah itu tutup. Alhamdulillah, setelah lebih 14 tahun kami justu makin berkembang. Resortnya ada di dua pulau berbeda. Karyawan yang awalnya hanya 13 orang menjadi 165," kata Idaman.

Telunas Resort terdapat di dua pulau yang berbeda. Resort tersebut memiliki desain tradisional dengan ornamen kayu bahkan tak ada televisi dan wifi. Para wisatawan hanya akan dihibur deru ombak dan budaya setempat.

"Tapi, dengan konsep yang sesuai kebutuhan pasar, justru bisa berkembang. Malah bisa sinergi di antara keduanya. Yang penting semua dikelola secara profesional. Kalau dikelola profesional, pulau-pulau lain di Kepri bisa menjadi potensi besar untuk berkembang. Contohnya kami dengan dua resort yang saling berhadapan di dua pulau yang tidak terlalu jauh, kami malah bisa saling bersinergi, bisa berkembang, bahkan menyumbang Rp 4 miliar untuk PAD pariwisata Karimun per tahun. Itu nominal tertinggi untuk PAD pariwisata di Karimun," tambahnya.

Selain memberikan PAD tertinggi untuk Karimun, destinasi wisata ini juga dikatakan bisa memberikan dampak perekonomian bagi masyarkat sekitar. Kayu bekas, ranting pohon sampai kayu yang mengapung di laut disulap jadi karya seni bernilai ekonomis. Mereka pun diajarkan untuk mengelola keuangan.

"Sekarang kami tidak harus mendatangkan semua dari Jepara atau Bali. Tutup lampu, meja, kursi, pot, sampai cinderamata, sebagian besar diproduksi sendiri oleh karyawan," papar Idaman.

"Selama belasan tahun kami memberikan bantuan sewa boat untuk siswa SMP dan SMA. Tapi perubahannya tidak signifikan. Setelah itu kami beri pelatihan manajemen kepada staf kami. Diajarkan mengelola uang. Sekarang, sudah lebih dari 30 orang yang bisa memperbaiki dan membangun rumah. Bahkan ada beberapa yang membuka tabungan pendidikan," imbuhnya.

Sementara soal dampak bagi wisatawan, Idaman pernah mendapatkan cerita inspiratif dari tamu yang pernah berlibur ke tempatnya.

"Beberapa tahun lalu ada seorang siswi Singapore American School yang sangat kaya raya. Waktu pulang ke rumah, dia berubah total. Dia membersihkan rumah, menyambut tamu, belajar memasak, dan semua dilakukan dengan senyum," kenang dia.

Menurut Idaman, perubahannya sang siswi muncul saat menginap dua hari di desa dekat Telunas.

"Ibu yang menerima dia, hidupnya sederhana. Tidak punya kasur, sofa atau kursi. Tapi dia melayani siswi tadi dengan sungguh-sungguh dan penuh senyum, yang tersirat hidupnya sangat bahagia. Sejak saati tu, siswi tadi memutuskan untuk melayani orang lain seperti ibu itu. Masih ada ratusan cerita seperti ini yang didapat selama 15 tahun. Jadi, yang ingin bertransformasi, silakan datang ke Telunas Resort," ajaknya. (detik)

Berita Lainnya

Index