2 Komunitas Solidaritas Pers Medan Unjukrasa Hari Ini, Desak  Poldasu Ungkap Kasus Marsal

2 Komunitas Solidaritas Pers Medan Unjukrasa Hari Ini, Desak  Poldasu Ungkap Kasus Marsal

MEDAN,(PAB)----

Puluhan wartawan dari berbagai media melakukan unjukrasa ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 No 60, Rabu (23/6/2021) pukul 14:30 Wib.

Mereka meminta Polda Sumut mengusut tuntas kasus pembunuhan Mara Salem Harahap alias Marsal yang tewas dihabisi OTK secara sadis dan keji di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Dengan membawa berbagai spanduk yang mengecam aksi barbar yang dialami wartawan, para wartawan meminta perlindungan hukum dan menegakkan keadilan keluarga almarhum Mara Salem Harahap.

Kordinator lapangan Hermansjah, dalam orasinya menilai aksi pembunuhan terhadap Mara Salem Harahap merupakan bentuk teror kepada wartawan.

“Kami datang ke Polda ini sebagai bentuk dorongan buat Kapolda Sumut untuk semangat melakukan penyelidikan,” katanya.

Adapun penyataan sikap dari para peserta aksi solidaritas nerjumlah 10 (sepuluh) poin, diantaranya :

1. Kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya Mara Salem Harahap sebagai Pimred Media Lasser News Today yang ditemukan tewas di dalam mobilnya pada dini hari sabtu 19 Juni 2021.

2. Kami mengecam keras atas pembunuhan Marsal Harahap yang sangat sadis dan tak berkeprimanusiaan.

3. Stop Kekerasan Terhadap Pers dalam bentuk apapun.

4. Meminta dan mendesak Polda Sumatera Utara untuk mengusut tuntas pelaku pembunuhan Marsal dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya.

5. Usut tuntas kasus pembakaran rumah orang tua Sofian di Binjai.

6. Polda harus memberi informasi secara transparan dalam proses pengungkapan kasus Marsal dan membongkar motif dibalik pembunuhan tersebut.

7. Meminta kepada Polda Sumatera Utara untuk tegas dalam memberantas judi dan narkoba di Sumatera Utara.

8. Stop kriminalisasi terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik.

9. Meminta kepada kepolisian untuk memberikan perlindungan dan rasa aman pada wartawan dalam menjalankan tugasnya.

10. Mendesak Polda Sumatera Utara untuk gerak cepat dalam mengusut kasus pembunuhan Marsal, jika tidak, maka kami minta Mabes Polri untuk segera ambil alih kasus ini.

Sementara, menanggapi aksi para wartawan, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan tim Poldasu dan Polres Simalungun yang sudah dibentuk masih bekerja dilapangan melakukan penyelidikan.

Sebanyak 43 orang saksi sudah dimintai keterangan termasuk mengamankan barang bukti berupa mobil, pakaian korban dan lain-lain. Mayat korban juga sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi.

“Semua diamankan sebagai bahan penyelidikan,” katanya.

 

Sementara itu, sebelumnya Ratusan wartawan yang bergabung di Komunitas Solidaritas Pers Bersatu Kota Medan- Sumut turun kejalan menggelar aksi desakan kepada Polda Sumatera Utara menangkap pelaku dan mengungkap motif tewasnya salah satu pimpinan redaksi media online, Marsal Harahap yang terkena tembakan senpi di Simalungun.

IMG-20210623-WA0044Aksi Solidaritas Pers bersatu menggelar unjuk rasa di Bundaran Sib Jl. Gatotsubroto Medan, Rabu (23/6/21) sekira pukul 11.00 Wib yang di koordinir Dewan Pimpinan Pusat Forum Wartawan Berintelektual Indonesia (DPP – FWBI) bersama komunitas wartawan Bersinar (Bersih Narkoba) melakukan aksi damai sebagai bentuk solidaritas terhadap kasus pembunuhan Marsal Harahap wartawan yang terjadi beberapa hari lalu.

Sedikitnya 10 komunitas pers dari berbagai media massa berkumpul menyatukan dukungan dan desakan kepada Penyidik Polda Sumut untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap pers.

Ketua Umum DPP FWB, Alexander Simatupang selaku koordinator aksi didampingi Sekjennya, Wesli P Nadapdap, SSi, kepada awak media mengatakan  FWBI beserta para komunitas pers Medan lainnya mendukung Polda Sumatera Utara untuk mengungkap dan menangkap pelaku penambakan terhadap Marsal Harahap.

” Kami mendukung kinerja Polda Sumatera Utara dalam mengungkap kasus kematian Marsal, dan meminta penyidik secepatnya dapat menangkap pelaku pembunuhan” seru Alexander dihadapan ratusan wartawan.

Selain kasus Penembakan terhadap Marsal, Akexander turut meminta Polisi segera menuntaskan kasus intimidasi wartawan yang juga memberi warna kekejian terhadap pekerja pers seperti kasus pembakaran rumah dan mobil wartawan online di Binjai dan di Kabupaten Sergai.

” Kami percaya Kapolda Sumut Komjen Pol  Panca Putra mampu mengungkap dan menangkap para pelaku, dan desakan ini untuk pers agar kejadian serupa tak terjadi lagi dikemudian hari.” tegas Alexander.

Namun Alexander tidak menutup kemungkinan aksi akan berlanjut unjuk rasa massa yang lebih banyak lagi bilamana Polisi tak mampu menjawab kasus kematian dan intimidasi terhadap Wartawan.

Sementara itu, Ketua KNPI Medan Timur, Irmanda yang turut aksi dan bergabung dalam wadah FWBI, mengorasikan seruan desakan Polda segera tangkap pelaku pembunuh Marsal.

” Kami Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI-red) sangat menyesalkan atas kejadian kekerasan terhadap insan pers apalagi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kami memberikan doa dan semangat bagi keluarga yang ditinggalkan serta mengharapkan Polda Sumatera Utara lekas menemukan dan menghukum pelaku dengan seberat beratnya.” teriaknya.

Pada kesempatan yang sama Isron Sinaga Ketua Wartawan Bersih Narkoba (Bersinar)  menekankan kepada Publik dihadapan massa aksi bahwa pers bukan penjahat.

“Kami insan pers bukan penjahat, kami berada di empat pilar demokrasi Indonesia dalam pembangunan, maka jangan zolimi kami, jangan jauhi kami dan jangan lakukan kekerasan terhadap kami karena kami bukan musuh masyarakat, bukan musuh aparat dan bukan musuh para pejabat, kami adalah mitra informasi pembangunan.” pungkasnya.

Aksi damai yang dimulai dari pukul 11’00 WIB hingga pukul 12’00 Wib berjalan dengan tertib dan aman, serta tetap mengedepankan Protokol Kesehatan.

Sebelum para peserta aksi membubarkan diri terlihat mereka saling berucap salam kepada aparat keamanan setempat sebagai bentuk rasa terima kasih. (Evi)

Berita Lainnya

Index