Tunggu Ijin Edar dari BPOM

Obat Covid-19 Buatan Indonesia Bisa Bunuh 98 Persen Virus dalam 3 Hari

Obat Covid-19 Buatan Indonesia Bisa Bunuh 98 Persen Virus dalam 3 Hari
Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Jenderal Andika Perkasa (dok/net)

JAKARTA,(PAB)---

Obat untuk pasien covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga, TNI AD, dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah melewati uji klinis tahap ketiga.

Produksi massal obat untuk pasien covid-19 ini menunggu izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Obat ini tinggal menunggu izin edar dari BPOM,” kata Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Jenderal Andika Perkasa usai penyerahan uji klinis tahap ketiga obat penawar covid-19 oleh Universitas Airlangga (Unair), di Mabes AD, Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Andika tidak memerinci obat apa yang diklaim manjur mengobati pasien covid-19 itu.

Namun, kombinasi obat diyakini itu bisa mempercepat masa pemulihan pasien yang terpapar virus corona.
Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN Komjen Gatot Eddy Pramono obat ini bisa mempercepat kesembuhan pasien dan maka bisa meminimalkan biaya perawatan. Hal ini ekonomi di Indonesia bisa kembali lancar.

“Sehingga muncul optimiste dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari covid-19,” ujar Gatot.
Andika dan Gatot melakukan pertemuan dengan beberapa stakeholder terkait sosialisasi hasil uji klinis fase tiga kombinasi obat ini hari ini, 15 Agustus 2020.

Fase ketiga ini merupakan pembandingan keamanan dari penggunaan kombinasi obat baru dan obat lama pada pasien yang terpapar virus korona tanpa bantuan ventilator.

Pertemuan ini juga dihadiri Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Rektor UNAIR Mohammad Nasih, dan Sestama BIN Komjen Bambang Sunar Wibowo.

Obat Covid-19 Buatan Indonesia Bisa Bunuh 98 Persen Virus dalam 3 Hari
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair), Purwati, menyebut obat Covid-19 yang berhasil ditemukan olehnya memiliki efektivitas tingkat kesembuhan yang tinggi. Pemberian obat dalam kurun waktu 1-3 hari, mampu membunuh virus setidaknya 90 persen.

“Efikasi obat tadi sudah kami paparkan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen,” kata Purwati di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).
Data itu didapat melalui pemeriksaan PCR. Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bahkan bisa mencapai 98,9 persen. Artinya virus yang berada di dalam tubuh, hampir seluruhnya bisa mati dalam waktu singkat.

Purwati menyampaikan, obat tersebut telah melalui uji klinis tahap 1, 2, dan 3. Untuk uji klinis tahap 4 dilakukan setelah obat dipasarkan secara massal.

“Jadi untuk memperoleh izin edar itu jenisnya sampai 3,” jelasnya.
Sebelumnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur telah menyelesaikan penelitian obat baru untuk penanganan pasien Covid-19. Hasil penelitian ini, disebut akan akan menjadi obat Covid-19 pertama didunia.

Penelitian ini dilakukan bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat ini hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia.

“Karena ini akan menjadi obat baru maka diharapkan ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia,” kata Rektor Unair Mohammad Nasih dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).(medcom.id/jawapos/com)

Berita Lainnya

Index