Simalungun akan Genjot PAD Lewat Sektor Pariwisata

Simalungun akan Genjot PAD Lewat Sektor Pariwisata

Medan, (PAB)

Bicara mengenai sektor pariwisata pastinya sangat menarik untuk diulas, karena sektor pariwisata masuk kedalam 3 sektor prioritas investasi, yang akan ditingkatkan peranannya terhadap pertumbuhan juga penciptaan lapangan pekerjaan. 

Lewat pariwisata akan mempu menyerap tenaga kerja, ini sekaligus membuka peluang bagi penduduk sekitar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian atau skill yang mereka miliki.

Tak bisa dipungkiri bahwa pengembangan wisata mampu mempengaruhi sistem perekonomian penduduk sekitar. Pasalnya dengan adanya wisata yang berada pada suatu lingkungan, akan memunculkan suatu kreatifitas penduduk sekitar dalam memulai atau membuka sebuah usaha, yang dapat menguntungkan bahkan dapat menjadi suatu pendapatan yang dapat diandalkan.

Dengan demikian dapat dilakukanlah kerjasama yang baik dalam pengembangan pariwisata antara penduduk setempat dan dengan pemilik wisata tersebut. Misalnya saja, penduduk sekitar dapat menyewakan rumah mereka sebagai penginapan atau home stay bagi para pengunjung yang membutuhkan.

Sektor pariwisata, menjadi salah satu potensi daerah yang banyak dikembangkan masyarakat Indonesia. Melimpahnya kekayaan alam Indonesia dan uniknya budaya lokal yang kita miliki, memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun turis mancanegara.

Sehingga tidak heran bila sampai hari ini sektor pariwista nasional yang menjadi penyumbang devisa terbesar kelima ini menjadi salah satu penyumbang dana yang cukup besar bagi pendapatan daerah di seluruh penjuru Nusantara.

Sektor pariwisata juga amatlah penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pemerintah daerah untuk membangun dan memelihara infrastruktur sehingga kualitas hidup masyarakat setempat juga meningkat.

Dalam perbincangan PAB-Indonesia dengan bakal calon bupati Simalungun, Radiapo H. Sinaga, SH, ia menyebutkan bahwa Kabupaten Simalungun, harus mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tidak semata-mata dari sektor pertanian yang sudah ada, tetapi juga perlu mengenjot sektor pariwisata.

Selain manufaktur dan pertanian, RHS, (singkatan nama Radiapo-Red) menyebutkan sektor prioritas investasi di Simalungun adalah pariwisata.

Ketiga sektor tersebut, kata RHS, memiliki pengaruh positif untuk perekonomian masyarakat Simalungun.

Kemajuan di bidang pariwisata, menurut RHS memang harus terus ditingkatkan secara terus-menerus. Hal itu untuk kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Sektor pariwisata sangatlah menjanjikan, bahkan bisa menjadi penopang pendapatan daerah Simalungun. Sehingga nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat," katanya 

Secara nasional, sektor pariwisata merupakan salah satu andalan penghasilan devisa, setelah minyak dan gas. 

"Daerah kita ini memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Itulah obsesi saya untuk mensejahteran rakyat Simalungun, tegasnya.

Disebutkannya, untuk menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai kota pariwisata tentunya butuh dukungan masyarakat. Karena harus bahu-membahu untuk kemajuan pembangunan dan pariwisata di daerah ini.

Mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing, tentu tetap berbasis pada karakteristik lokal, kata RHS dapat menciptakan kesempatan berusaha dan bekerja serta investasi.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Simalungun, kata RHS Simalungun memiliki potensi wisata alam yang harus dikelola dengan baik. Sedikitnya ada 15 objek wisata yang dapat memberikan nilai lebih bagi darah. Diantaranya adalah objek wisata (Kawah Putih Dolok Tinggi Raja), (Pemandian Alam Sejuk), (Bukit Indah Simarjarunjung), (Aek Manik), (Martoba Waterpark), (Kebun Teh Bah Butong Sidamanik), (Bukit “Gundul” Sipiso-Piso)
(Tangkahan Bah Alip), (Air Terjun Sipitu Tikka), (Air Terjun Katasa), (Air Terjun Jambuara), (Air Terjun Mamabu),
(Rumah Bolon Pematang Purba), (Museum Simalungun) dan (Pemandian Swimbath).

Kalau melihat lanskap alam Simalungun, yang indah dengan bukit, gunung, danau, juga hutan merupakan potensi pariwisata yang bernilai tinggi. 

RHS juga menyebutkan, Simalungun memiliki wilayah yang relatif luas serta letaknya yang strategis. Pengembangan sektor pariwisata di daerah ini tentu tak cukup mengandalkan faktor alam semata, melainkan harus ditunjang faktor pendukung lainnya, sehingga meningkatkan daya tarik dan kemampuan kawasan dalam menarik kunjungan wisatawan.

Perpaduan keindahan alam, kekayaan komoditi lokal, pertanian, ekonomi kreatif, budaya, serta ketersediaan infrastruktur perlu diintegrasikan untuk menjadi satu kekuatan ekonomi. 

"Perspektif pengembangan perekonomian lokal berbasis pariwisata ini penting, karena kondisi daerah yang memang menunjang untuk dikembangkan ke arah itu dalam rangka pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan tetap memperhatikan aspek pasar," tuturnya.

Disebutkannya pula, pengembangan sektor pariwisata pada unit terkecil pemerintahan bisa dilihat dalam skala pemerintahan desa. Banyak dari potensi pariwisata alam berada pada wilayah perdesaan. 

Desa dengan potensi pariwisata yang dikelola dengan baik, dapat menjadi pengungkit perekonomian warga. Karena itu, otonomi desa—sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa—memberikan peluang yang luas kepada desa untuk mengelola potensi yang ada. 

"Pemerintah desa dapat membentuk BUMDes dengan unit usaha yang mengelola sumber daya sesuai potensi masing-masing, katanya.

Bakal Calon Bupati Simalungun ini pun berpendapat bahwa konsep lembaga ekonomi desa atau dikenal BUMDes cukup efektif untuk membangun sektor pariwisata berbasis komunitas. 

"Apalagi mengingat potensi wisata alam kita yang memang banyak terdapat di wilayah perdesaan. Keterlibatan aktif warga desa sebagai komunitas pariwisata akan lebih kondusif bagi interaksi antara wisatawan dan lingkungan kawasan wisata, juga integrasi kepentingan dalam jangka panjang. Pemerintahan desa dapat berperan efektif dan optimal untuk penyiapan infrastruktur fisik dan nonfisik pariwisata," terangnya.

Untuk itu, RHS mengajak seluruh elemen masyarakat Simalungun untuk menyalurkan ide - ide kreatif untuk membangun Simalungun, khususnya di sektor pariwisata. Kearifan lokal dan budaya yang ada di Simalungun sangat potensial untuk dikembangkan, baik kerajinan maupun kuliner.

Menurut RHS, konsep Desa membangun perekonomian lewat sektor wisata saat ini bukan lagi sekadar slogan. Buktinya, cukup banyak desa di Indonesia yang perekonomiannya bergerak pesat lewat sektor wisata.

Karena itu, visi misi RHS membangun Simalungun, tidak hanya terfokus pada sektor pertanian, peternakan dan perikanan, tapi pariwisata juga menjadi perhatian tersendiri dalam pembangunan Simalungun. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sektor pariwisata memberikan kontribusi yang lebih terhadap negara.(KR/RJS)

Berita Lainnya

Index