Akibat Penawaran Terendah, Pembatuan Jalan PTPN IV Disinyalir Kurang Pengawasan

Akibat Penawaran Terendah, Pembatuan Jalan PTPN IV Disinyalir  Kurang Pengawasan

SIMALUNGUN, (PAB)----

Sistem pengadaan barang dan jasa atau yang sering disebut pelelangan proyek melalui hasil E-Proch di PTPN IV yang lebih mengutamakan pemenang dengan penawaran terendah ternyata membuahkan permasalahan baru terkait pengawasan pengerjaan proyek pembatuan yang dilakukan vendor atau rekanan seolah kurang pengawasan dari pihak manajemen PTPN IV baik dari Kantor Pusat maupun Kantor Unit Usaha.

Demikian dikatakan salah seorang mantan vendor PTPN IV Medan yang tidak ingin namanya disebutkan, Senin (30/6/2020) di salah satu warung kopi seputan Jln Gereja, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar.

Bahkan disebutkan narasumber, kurangnya pengawasan oleh pihak PTPN IV diakibatkan banyaknya kewajiban (setoran-red) yang diminta kepada vendor atau rekanan.

Hasil investigasi di lapangan, proyek pembatuan jalan menggunakan batu koral, tepatnya berada di kebun Balimbingan, Tonduhan, Marjandi, Bah Jambi dan Gunung Bayu, terlihat kondisinya porak poranda yang dilakukan vendor dan sepertinya luput dari pengawasan.

Pengerjaan pembatuan yang telah selesai dikerjakan terlihat nyata kejanggalan maupun manipulasi, baik ketinggian maupun pemberian sertu yang tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

Selain itu, pemadatan menggunakan Bomax diduga tidak sesuai waktu yang ditentukan serta tidak difungsikannya fibrator, sehingga pekerjaan kurang maksimal dan sia-sia belaka yang akan merugikan Perusahaan PTPN IV Medan dan Kebun Unit Usaha sebagai penerima manfaat.

Informasi yang didapat dari beberapa Assisisten Tehnik (Astek) dan Asisten SDM dan Pengamanan di Kebun Unit Usaha mengatakan bahwa meskipun surat teguran secara tertulis dilakukan oleh pihak kebun kepada Vendor, sepertinya tidak kunjung melakukan perbaikan. 

"Pokoknya kalau tidak sesuai dengan Spek, bakalan tidak kami terima itu pekerjaan bang," ucap salah satu Asisten SDM dan Pengamanan.

Namun ketika salah satu Vendor dipertanyakan terkait pengerjaan pembatuan jalan yang dikerjakannya melalui WhatsApp, malah memilih memblokir WA awak media. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index